Pagi ini cukup cerah sepertinya pagi yang banyak dibenci orang....yaitu senin pagi. Namun tidak untuk Jaerdan, tumben banget dia bangun sepagi ini sudah rapih dan sudah duduk dimeja makan menunggu sarapan yang dibuat bibi selesai.
"eh tumben anak ganteng mama udah rapih aja" kata mama
"hehehe iya ma soalnya ada misi" kata jaerdan sambil menyeruput susu coklat panas
"misi apa tuh?" tanya mama penasaran
"ada deh ma, tp doain jaerdan ya semoga misinya berhasil" kata jaerdan sambil senyum
"ada-ada aja deh anak mama, iya mama doain semoga misinya berhasil" kata mama nya sambil geleng-geleng kepala
cklek
"tumben bgt lo udah rapih jam segini biasanya baru mandi" kata kak Jeffery
"katanya mau menjalankan misi" sahut mama dari dapur
"misi mendapatkan winter kembali ya" kata kak Jeffery
"berisik lo kak" kata Jaerdan
"Oh ceritanya anak mama lagi memperjuangkan seseorang nih" kata mama dengan nada meledek
"hehehe iya doain makanya ya ma" kata Jaerdan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
mereka bertiga pun makan pagi bersama. Oh ya fyi ayah jaerdan itu kerja di luar negeri paling pulang biasanya 6 bulan sekali.
Setelah selesai sarapan jaerdan langsung bersiap memanaskan motornya dan menunggu di depan rumah winter sambil membawa helm yang memang sering dipakai winter. Jujur saja sebenarnya helm itu memang ia belikan khusus winter dan tidak pernah dipake sama orang lain, mamanya pun gak pernah.
Saat ini jaerdan sudah berada di depan pagar rumah winter. Tiba-tiba suara motor lain semakin mendekat dan berhenti di depan pagar rumah winter juga. Ya siapa lagi kalau bukan rival Jaerdan yaitu Rava.
"ngapain lo" kata Rava sewot
"jemput winter lah" kata Jaerdan ketus
"winter berangkat sama gue" kaya Rava
"ya liat nanti aja dia milih sama siapa" kata Jaerdan
"Pede banget lo" kata Rava
Tiba-tiba saja pagar pintu terbuka menampilkan wajah bundanya winter
"eh udah rame aja ada apa nak jaerdan dan rava?" tanya bundanya winter
"jemput winter tan" kata kedua laki-laki itu berbarengan
"kan winternya cuma ada satu" kata bundanya sambil tertawa geli melihat keduanya lgsg bertatapan sinis
"sebentar ya tante panggil dulu winternya" kata bundanya — "winter itu kamu dijemput sampe 2 orang" kata bunda
"hah dijemput siapa?" kata winter yang masih duduk dimeja makan sambil meminum coklat panas kesukaannya
"ada Jaerdan dan Rava" kata bunda
"laku banget adik gue" kata kak Dikta
"kak anterin aku ya" pinta winter
"lah itu udah dua yang jemput tinggal pilih. Kenapa jadi gue" kata kak Dikta
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.