Happy reading all🤗
*
*
Winter sudah masuk kamar ia meneteskan air matanya setelah berbicara dengan Jaerdan tadi. Apakah ini memang sudah seharusnya ia mengakhiri perasaannya selama 4 tahun ini. Tiba-tiba masuk chat dari seseorangRava
Udah?Winter
Udah
VaRava
Kenapa?Winter
Kenapa jatuh cinta sesakit ini ya?Rava
Gue call yaWinter
Jangan vatidak menghiraukan perkataan winter, Rava pun akhirnya videocall winter
"ih ngapain sih lo udh gue bilang jgn call" kata winter dengan suara bindengnya
"mana muka jelek lo abis nangis gue mau liat" kata Rava
"ih nyebelin banget" kata winter
"udah gausah ditangisin, emgnya dia nangisin lo" kata rava
Tiba-tiba winter malah nangis lagi terus hpnya di arahin ke atas langit-langit
"eh gue becanda doang"
"jangan nangis dong"
"yaudah gue ke rumah lo ya"
"gue bawain mint choco ice cream kesukaan lo"tidak ada jawaban hanya terdengar isakan saja. Akhirnya Rava pun mematikan video callnya dan memakai hoodienya lg lalu pergi membawa sepeda ke mini market terdekat. Ia tidak perduli ini sudah jam 9 malam. Akhirnya Rava pun sampai di depan rumah winter.
Rava
udah didepan nihWinter
Ngapain?Rava
keluar udah jgn baweltidak butuh waktu lama akhirnya winter pun keluar dengan muka sembabnya
"nih" kata sungchan sambil kasih kantong plastik yang isinya cemilan dan ice cream favorite winter
"banyak banget" kata winter
"biar happy" kata Rava
"boleh nangis, tp jgn keterusan" Lanjut Ravawinter hanya menatap ke arah kakinya. Rava iba melihat mata winter yang sembab dan mungkin skrg ia ingin menangis lagi karena matanya sudah berkaca-kaca. Rava pun turun dari sepedanya
"lo udh hebat berani ngomong" lanjut Rava sambil memegang kedua pundak winter
"Va"
"apa gue gak pantes ya dicintai?" kata winter"stop menyalahkan diri lo. Ini bukan salah lo. Cinta gak mandang pantes atau ngganya. Kalo emg dia yg tepat buat lo pasti dia bakal pertahanin lo" kata Rava
Tiba-tiba winter menutup kedua mukanya dengan tangan dan dia menangis lagi. Rava yang diposisi tersebut bingung mau meluk tapi takut nanti winter gak suka. Tapi akhirnya ya rava memeluk winter sambil menepuk punggungnya pelan agar ia lebih tenang.
"lo pantes dicintai. Nanti bakal ada orang yg tepat kok pasti yang bakal cinta sama lo" kata Rava
"udah ya stop nangis? ini nanti mint choconya malah jd bubur nih bukan ice cream lagi" lanjut rava

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
FanfictionIf you have a choice between me and her, choose her because if you really loved me there wouldn't be a choice -winter