▪︎FYS▪︎ Part 16

1.1K 93 1
                                    

Lanjutt...

Sementara itu Lim membawa Jennie ketaman sekolah ia menuntun Jennie duduk dikursi taman dan duduk disamping Lim.

Mereka berdua mendongakkan kepalanya menatap langit yang lagi mendung itu.

"Lim" panggilnya memecah keheningan

"Hmm?" Jawab Lim tanpa melirik

"Kenapa kau mengatakan kalo kita ini sepasang kekasih?" Salah satu pertanyaannya akhirnya ia keluarkan

Lim menatap Jennie dan tersenyum, "kenapa?, kau tidak menyukainya?" Lim menatap lekat wajah Jennie dari samping

"Hah, bu-bukan, maksudku tidak, eh aku itu.." Ucap Jennie langsung gagap dan tak tau mau berbicara apa

"Aku cuman mau menyelamatkanmu darinya, supaya dia tak mengejarmu lagi dan mengganggumu" ujar Lim

"Hmm, makasih Lim kau selalu membantuku. Kenapa kau sangat suka membantuku?" Tanya Jennie penasaran sebab memang Lim suka menolong Jennie baik itu dihadapannya sendiri maupun secara diam-diam, entah apa maksud dari dia melakukannya padahal dia tau sendiri bagaimana sikapnya dulu terhadapnya

Lim terdiam sejenak sambil mendongak merasakan hembusan angin, "karna aku baik" jawab Lim cuman 3 kata saja

"Cuman itu?" Jennie mengernyitkan dahinya

"Emang, kau mengharapkan apa?"Lim kembali menatap gadis bermata kucing itu

"Ehh mm... bukan apa-apa" Jennie memalingkan wajahnya menghindari kontak mata dengan Limario yang selalu membuat jantungnya tak karuan

Keduanya kembali terdiam dan hanya hembusan angin mendunglah yang terdengar, tak lama suara bel pun berbunyi dan mereka bergegas meninggalkan taman dan pergi kekelasnya.

"Baiklah anak-anak sepertinya diluar cuacanya sedang sangat buruk jadi saat ini pembelajaran akan ditunda dulu, dan kalian bisa pulang secepatnya, dan jangan ada yang berkeliaran kalian harus langsung pulang kerumah, arrseo!" Ucap guru yang mengajar saat ini.

"Ne bu" kompak mereka semua

Semuanyapun bergegas merapikan bukunya dan mulai berjalan keluar, sebelum semua para murid keluar terdengar suara guntur yang sangat besar sehingga mengagetkan para murid disana terutama para siswi.

"Duarrrrr duarrttt" suara guntur yang menggelegar

"Aaaaaaaaaa" suara teriakan para siswa dan juga siswi

Murid yang baru melangkahkan kakinya keluar itu langsung masuk kembali kedalam kelasnya, mereka sangat takut akan guntur dan kilat yang menampakkan dirinya tepat diatas gedung sekolah ini, dan tak lama suara hujan deraspun terdengar tanpa ada tanda-tandanya rintik

"Mohon perhatiannya para murid KJ Senior High School ini, saya selaku kepala sekolah disini sudah memutuskan bahwa para murid yang masih didalam sekolah ini sementara menginap disini, karna diluar cuacanya sedang tidak bagus kami takut terjadi apa-apa pada kalian jika mengendarai baik itu yang memakai mobil ataupun motor. Kalian semua harap tenang, soal makanan dan minuman disini ada kantin yang akan menyiapkannya untuk bertahan sampai besok, jadi mohon pengertiannya para murid agar tak meninggalkan area sekolah ini.

dan jika kalian membutuhkan sesuatu maka hubungi nomor bapak, jangan pernah ada yang berani keluar dari kelasnya masing-masing kecuali jika kalian sedang ingin kekamar mandi. Baiklah kiranya begitu saja yang akan bapak sampaikan kepada kalian semua,semoga kalian mengerti dengan keadaan ini, sekian dan terimah kasih" Ucap sang kepala sekolah menjelaskannya dengan menggunakan mic.

Untung saja setiap kelas mempunyai pengeras suara berukuran kecil (/Speaker) jadi mereka bisa mendengarkan pengumumannya tanpa terhalang suara guntur dan hujan deras

Para murid yang mendengar itu tersentak, ada yang menyukainya dan ada juga yang tak setuju.

Tapi mereka mau gimana lagi, jika mereka berani meninggalkan area sekolah ini maka entah apa yang terjadi pada mereka.

Lim dan teman-temannya mendengar itu dan ikut terkejut juga.

"Lim gimana kalo kita tidurnya diseblah sana saja, lumayankan bisa tidur dengan cewek-cewek disana" Ucap Kookie memberi saran, tapi malah mendapatkan pukulan dari tae

Tukk
"awww kenapasi tae" Ucap Kookie kesal

"Lo masih sempat-sempatnya yah berpikiran seperti itu dikeadaan seperti ini" tae menggeleng atas tingkah Kookie dan Kookie cuman memasang wajah konyolnya.

Lim cuman diam ditempatnya tak menanggapi perkataan Kookie.

Tak lama Limpun mngeluarkan handphonenya dari dalam tasnya.

Lim mencari nomor seseorang dan menghubunginya, untung saja jaringannya tak terhalang oleh derasnya hujan.

"......"

"Kau kemarilah, bawa perlengkapan menginapku dan kirim beberapa bodyguard kesini, dan cepatlah aku tak suka menunggu" pintah Lim tegas

"......."

"Sudah jangan banyak bicara, aku juga akan menginap disini, jadi jangan menyuruhku untuk pulang. Dan bawalah secepatnya yang aku suruh tadi, arraseo!"

"......"

Limpun mematikan telponnya.

Karna diluar sedang hujan deras maka tak banyak dari mereka mendengarkan Lim berbicara ditelpon dengan seseorang.

Sebenarnya Lim bisa pulang dengan selamat, tapi Lim juga harus merasakannya bersama teman-teman mereka.

Lim tak mau dirumah merasa hangat tenang dan bisa tertidur dikasur king size nya dengan nyaman sedangkan teman-teman mereka merasa kedinginan dan akan tidur di meja ataupun lantai.

Tak lama datanglah petugas sekolah memasuki kelas XI.A untuk membagikan makanan, minuman, dan juga selimut kain yang tak terlalu tebal. Karna jumlah murid disekolah ini banyak maka mereka terpaksa mendapatkan setiap kelas cuman bisa dapat 5 saja.

Petugas itu memberikan Lim selimut tapi Lim menolaknya karna selimut itu lebih dibutuhkan oleh para yeoja saja, kata Lim.

Petugas itu berjalan kearah Jennie dan memberikan selimut itu. Tentu saja anak dari pemilik sekolah ini harus mendapatkannya

Saat hendak mengambilnya tiba-tiba ada seseorang yang merampasnya dari tangan Jennie

"Loh, itukan milik Jennie kenapa kau mengambilnya?" Ucap Rosé

"Upss sory, tapi aku juga memerlukannya" Ucap Jessica dan tersenyum mengejek kearah Jennie

Lim melihat keributan itu tapi Lim diam saja karna ia tak mau ikut campur dalam masalah para yeoja itu, meskipun Jennie terlibat tapi Lim akan mengatasinya sebentar lagi.

Jennie melirik Lim dan Lim memberi kode ke Jennie agar tetap tenang, Jenniepun menuruti arahan Lim dan dia mulai tenang tak memperdulikan apa yang terjadi barusan.

"Jen kamu kok diam ajah, kamu ngk liat Jessica merampas selimutmu"-Rosé

"Sudahlah, biarkan dia mengambilnya, lagi pula aku juga tak membutuhkannya" Ucap Jennie tenang.

"Aiss, terserah kau saja"-Rosé

Tak lama pintu kelas kembali terbuka

.....

Tbc💕

Rencananya sih tadi pengennya up bulan depan tanggal 3, tapi entah kenapa tetiba pingin publis part ini hehe😅
Bawaan mood nih, yang entah maunya apa😌

Jangan lupa vote wankawan!

♡🐱🐣♡
#JenLisa

Gummy_smilee
30 Juli 2021

For you sake <《JenLim》>☞J♡LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang