2.

2 0 0
                                    

"Kak Rava!"Panggil Senja kepada lelaki tampan didepannya ini. Rava yang merasa terpanggil pun langsung berbalik. "Ada apa, Senjaku?"Tanya Rava halus.

"Senjaku? kak Rava sama si Senja ada hubungan apa?.."

"Pacaran kali, lu tau kan si Senja suka sama ketos kita? yaudah mungkin jodohnya"

Ada tanggapan negatif dan positif dari panggilan Rava untuk Senja. "Ah.. ada yang aku tanyain, boleh ngobrol empat mata?"Tanya Senja yang diiyakan oleh Rava.

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju ke ruangan osis, sesampainya mereka tentu langsung duduk berhadapan. "Jadi?"Tanya Rava.

"Eum.. hubungan kita bakal dikasih tau semua warga sekolah..?"Tanya Senja. Entah kenapa Rava malah mengeluarkan tawa. "Haha.. kau sangat imut Senja, tentu saja iya.. bukankah tadi kau sudah mendengar panggilan ku untukmu? Senjaku"Jawab Rava.

Obrolan mereka berhenti karna suara bel pulang. Senja langsung pamit pulang, karna ayahnya bilang untuk langsung pulang. Ada hal penting yang akan dikatakan.

Senja pulang sambil menaiki motor yang ia biasa bawa, sesampainya dia langsung masuk. Betapa kagetnya melihat sang ayah duduk bersama dengan wanita lain.

"Ayah..?"Panggil Senja. "Sini Senja, ayah ingin mengenalkan kamu dengan mama barumu"Ucap sang ayah dengan raut wajah bahagia.

JDEERR

"Mama.. baru?"Ucap Senja yang diiyakan sang ayah. "JANGAN BERCANDA!!"Teriak Senja marah.

Ayah, wanita itu dan anak sang wanita itu terbelak kaget. "Senja jaga ucapanmu!"Tegas sang ayah.

"JAGA UCAPANKU?! HARUSNYA AYAH YANG JAGA UCAPAN AYAH! MAMA MASIH HIDUP! dan Senja ngga butuh wanita itu"Ujar Senja sambil berlari menuju kekamarnya.

Drap Drap Drap

'Jangan bercanda! mamaku masih hidup, aku tidak butuh wanita itu! dasar menyebalkan!! ayah menyebalkan!!'Rutuk Senja kesal atas tindakan sang ayah.

"Hiks.. aku ngga butuh, padahal baru aja aku bahagia kemarin.. tapi masalah baru udah datang saja"Ujar Senja dengan tangis pilu.

Esoknya, sang ayah tetap kekeuh dengan keputusannya. Bahkan dia berkata kalau Senja tidak menerimanya ia bisa angkat kaki dari rumah.

Senja yang mendengar itu hanya diam dan langsung pergi kesekolah tanpa pamit atau salam.

Sekolah masih sepi, hanya ada beberapa anak murid yang telah datang. Untungnya Syakilla sudah datang, itu pun karna janjian dengan Senja.

"Lu napa? ada masalah kah sam bokap?"Tanya Syakilla yang saat ini tengah membenarkan rambut Senja yang berantakan. "Bapak gw mau nikah lagi"Ujar Senja dengan senyum sendu.

"HAH?! bapak lo gila atau gimana?? ini baru satu tahun kematian tante Melinda lo, kok dia bisa sih mikir buat nikah lagi?"Ujar Syakilla tak percaya.

"Ngga tau, gw juga katanya kalau ngga terima disuruh angkat kaki dari rumah. Gw bingung Killa, gw butuh pelukan"Ucap Senja manja.

"Ke kak Rava sana"Ujar Syakilla datar. "Kok ke kak Rava?"Tanya Senja bingung.

"Kan lo udah punya pacar, dipake lha jan dipajang doank!"Ujar Syakilla sambil mendorong Senja. "Iye iye gw ke kak Rava! ngga usah dorong dorong gitu juga donk!"Ujar Senja kesal.

Senja pun berjalan menuju ketempat sang pacar berada, ruangan OSIS. "Permisi"Ujar Senja sambil mengetok etok pintu OSIS.

"Masuk"Ucap suara didalam ruangan. "Permisi, kak Ravanya ad--" Sebelum Senja menyelesaikan ucapannya, Rava sudah menggeretnya pergi.

***

498

Chapter dua telah usai, silahkan vote dan komen jika anda menyukai cerita absuard saya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harta berharga milik SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang