chapter 3

1.5K 261 66
                                    

Sebelum cerita nya di mulai, saya mau memberi tau bahwa di chapter ini saya berkolaborasi dengan : aerasel

Terimakasih.

Chifuyu menatap matanya yang kosong, tidak ada cahaya dalam matanya yang biru itu.

"Apa karena dua orang bajingan itu?" tanya Chifuyu emosi.

Takemichi tersentak mendengar pertanyaan Chifuyu. Ia terdiam sejenak, bingung harus menjawab apa. Dengan senyum terpaksa, ia menjawab. "Bukan, kok. Kenapa Chifuyu ada disini?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan, Takemichi," ujar Chifuyu.

"Aku tidak mengalihkan pembicaraan, kok," balas Takemichi sembari membuka pintu kelas.

Chifuyu berjalan di belakang Takemichi. Saat Takemichi duduk di bangkunya, ia ikut mendudukan dirinya di sebelah Takemichi. Ia menoleh kearah Takemichi.

"Iya, kau mengalihkan pembicaraan. Sekarang beritahu aku, apa yang sebenarnya terjadi padamu? Kau jangan berbohong padaku, Takemichi. Aku peduli padamu, tolong berceritalah padaku."

Terlihat mata Takemichi yang berkaca-kaca. Ia mengalihkan pandangannya kearah lain agar tidak terlihat oleh Chifuyu. "Apa aku harus menceritakannya pada Chifuyu?" ujar Takemichi dalam hati.

Takemichi mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas. Memastikan tidak ada orang lain selain mereka berdua. Setelah memastikannya, ia kembali menoleh pada Chifuyu.

"Chi-chifuyu...." Air mata sudah mengalir di kedua mata Takemichi. Ia sudah tidak bisa menahan kesedihannya untuk diri sendiri.

Chifuyu tersentak melihat air mata Takemichi. Ia menjulurkan jemarinya dan mengusap pipi Takemichi. Takemichi langsung menghamburkan diri pada pelukan Chifuyu.

Dengan sesenggukan dia menceritakan segala kejadian yang menimpanya, dimulai dari preman yang memukulinya hingga paman dan bibinya yang selalu menyiksanya.

Chifuyu menggertakkan giginya dengan emosi. Ia jadi ingin meninju wajah orang. Chifuyu jadi ingin membunuh kedua bajingan itu. Menghancurkan wajah mereka hingga tidak berbentuk.

Bel masuk pun berbunyi, Chifuyu segera berpamit untuk pergi ke kelasnya. pelajaran pun dimulai, Takemichi membenci pelajaran tersebut, pelajaran paling membuat nya stres melebihi apapun.

Bel yang di nanti-nanti seluruh murid pun berbunyi,bel pulang. semua murid pulang kerumah masing masing,tidak dengan takemichi dia memilih untuk pergi ke sebuah cafe,untuk menenangkan pikirannya.

"BA!" suara itu mengagetkan takemichi, seperti nya itu suara ... MIKEY-KUN?
"Ada apa takemicchi? Kau terlihat sedih" Draken yang sudah duduk di sebelahnya, takemichi hanya diam,tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut.

Mikey memukul meja dengan sangat keras, "Takemicchi... Cerita kan semuanya" Mikey dengan aura gelapnya, Takemichi yang sedang takut hanya diam.

"Cepat jelaskan takemicchi." Mikey menjadi pusat perhatian,dan dia tidak peduli. Karena ketakutan takemichi menjelaskan dimulai dari dia di siksa oleh paman dan bibinya.

"wah..wah,haruskah ku bunuh?" bukannya membaik Mikey malah ngelunjak. "Mikey-kun,sudah jangan marah-marah ya,mereka juga pasti takut aku diapa-apain pas pulang malam" takemichi hanya beralasan.

"itu namanya bukan khawatir,Takemicchi. memang dasar nya mereka membenci mu, 'kan?" Takemichi hanya terdiam,tidak ingin menjawab,dia tidak mengerti mengapa semuanya peduli padanya, padahal dia tidak ingin semua itu.

"baiklah sudah ku putuskan.. aku akan mengantarmu pulang, setiap hari!"  bukan bermaksud memaksa tetapi,Mikey hanya ingin melindungi jodohnya ini.

"tap—"  takemichi berusaha menolak namun,Mikey malah memotong nya.
"ga ada penolakan,kalo nolak kau harus cium aku!" Mikey, seperti nya kamu memanfaatkan keadaan.

"najis modus si mikey" seseorang yang berambut hitam dan panjang  seperti duta shampo lain,datang mengejutkan mereka semua.

"takemichi,jangan sama orang-orang bulol najis ini,mending sama saya atuh,pasti aman sama saya"  seseorang yang berambut perak itu datang mendekati takemichi, Mikey,Draken dan baji(ngan).

"Dih apaan sih sendiri nya!" Mikey,tidak terima. takemichi hanya tertawa kecil melihat tingkah lucu mereka namun semuanya mendengar tawa kecil itu, 'imut bgt jadi pengen ew— pipp' pikir mereka.

"Jadi,kenapa kalian disini?" Tanya dorakengkung -ralat- Draken. "Tadi aku liat ada takemichi dari luar,kukira dia sendiri ternyata sama kalian" jawab mitsuya.

mereka hanya mengobrol ringan,sampai saat hari mulai gelap. "semuanya,terima kasih ya sudah menemani ku dari tadi,aku harus pulang sekarang!" Takemichi ingin segera pergi dari situ,namun usahanya gagal. "Takemicchi.. sudah ku bilang,ku Hantar." Aura Mikey membuat semua nya merinding.

".. baiklah,tapi sampe di luar aja ya." Takemichi,dia sepertinya tidak ingin Mikey membunuh paman dan bibinya. "huft,baiklah terserah mu."

Setelah itu Mikey mengantarkan takemichi, sampai di depan rumah- ok,dia melihat bangunan itu dengan serius seperti nya dark impulsifnya Berulah. (Eh bener ga sih cara penulisan nya?)

takemichi memasuki rumah tersebut dan menemukan sebuah catatan.

jaga rumah ini anak tidak berguna. Kami sedang pergi berkerja di luar kota,awas saja kami pulang rumah kami berantakan.

Bye.

Takemichi,tidak heran. takemichi pergi ke kamar nya,mandi dan memakai baju, lalu tertidur lelap.






Tbc

Maaf ya kalo alurnya makin melenceng. Dan sedikit info,saya akan Hiatus 10 Agustus tapi saya masih tidak tau. tapi, kemungkinan fanfic ini tidak akan di lanjut lagi. Maaf sebesar-besarnya kalau itu benar terjadi.

Dan terima kasih untuk aerasel  telah menerima permintaan saya untuk berkolaborasi.

Dunia (allxtake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang