PART 1

60 13 7
                                    


⚠️BIAR PAHAM, BACA DARI AWAL YA😁
Happy reading♥️
Jangan lupa tinggalkan jejak 😊

Part bagian AnggiRamadani839

••••

Dani POV

Pernahkah kau melihat hantu? Tidak, bukan hantu seperti kuntilanak atau pocong. Tetapi, hantu yang sangat mirip dengan manusia. Perbedaannya hanya pada kaki sang hantu, kakinya itu melayang. Pernah atau tidak? Jujur saja, aku adalah hantu 'mirip manusia' itu. Namaku Dani, aku ini hantu loh!

Hari ini adalah hari yang spesial sekaligus menyenangkan bagiku, akhirnya akan ada yang menemaniku setiap hari. Jadi hantu itu membosankan jika tidak ada yang menemani, singkatnya saat ini aku sedang bosan. Karena itu, aku akan mencari manusia untuk menemaniku! Pertama, aku akan menampakkan wajah paling ramah milikku. Ketika manusia merasa aku hantu ramah, mereka pasti dengan senang hati menemaniku, bukan? Targetku adalah anak-anak indigo, karena hanya mereka saja yang bisa melihatku.

Oh! Itu target pertamaku datang! Oke, waktunya bersiap. Aku tersenyum lebar sambil mengulurkan tangan ke depan, tak lupa pula aku juga menghadang jalannya. Dia sangat-sangat dekat denganku sekarang! Aku menutup mata guna mengurangi rasa gugupku.

Lima menit sudah terlewat, aku menunggunya untuk membalas uluran tanganku. Tapi ..., hei? Aku tidak merasakan apapun di tanganku dari tadi. Sedikit ragu, perlahan kubuka mataku. Apa ini? Yang kudapat bukanlah uluran tangan hangat, tetapi kenapa malah pemandangan sepi? Iya sih, aku tau kalau tempat ini adalah taman bermain yang 'menurut manusia' angker, makanya sepi.

Tunggu! Mungkinkah dia telah mengabaikanku? Aku menoleh ke belakang, mencari sosok manusia indigo itu. Benar saja! Dia mengabaikanku! Aku sedikit marah karena sikap ramahku diacuhkan. Dia sudah agak jauh di belakangku, tanpa berpikir panjang aku langsung menyusulnya.

* * *

"Hei! Halo! Manusia ...," ucapku sedikit terengah-engah. Kok bisa manusia jalannya cepat sekali?! Oh lihat, dia sekarang berhenti tepat di depan kios. Mau apa dia?

Aku memperhatikan dari jarak yang cukup dekat, ini memang kesempatanku untuk berbicara dengannya. Tetapi bagaimana kalau dia mengabaikanku lagi? Aku tidak menyukai itu.

Hm ..., dia hanya membeli sebotol air putih saja? Wah! Untuk sejenak, mataku terbelalak karena ia langsung meneguknya sampai habis! Satu botol air itu habis dalam sekejap! Bukan hanya aku saja yang terkejut, tapi penjaga kios itu juga sama.

"Mba?! Kok langsung diminum semua?!" seruan penjaga kios itu kaget. Sebagai respon, ia hanya tersenyum dan mengatakan jangan khawatir karena ia baik-baik saja.

Tanpa aba-aba, tiba-tiba saja ia langsung berlari sekencang mungkin! Aku hanya bisa melongo melihat ia pergi begitu saja. Apakah ... manusia semuanya begitu saat ketakutan melihat hantu? ini menarik, lumayan buat aku yang bosan saat ini.

* * *

Bukan Dani namanya jika mudah menyerah, kali ini aku harus bisa berbicara dengannya! Ini adalah hari ke-2. Targetku harus bisa kutaklukan dalam 1 minggu!

Tunggu sebentar lagi ... bagus! Dia sudah datang sekarang! Kali ini aku tidak menghadang jalannya, justru aku sedang bersembunyi di atas pohon yang rindang. Mengamati dia dengan seksama dari atas sini, ia terlihat waspada. Apa mungkin karena kejadian kemarin?

Aku yakin sekali dia bisa melihatku, tetapi mengapa kemarin ia mengabaikanku? Harusnya minimal menjawab uluranku kek! Aku mendengus kesal mengingat kejadian kemarin.

Wah wah lihat itu, dia sekarang menoleh ke berbagai arah seperti mencari sesuatu. Lakukan saja sesukamu, aku yakin tempatku duduk saat ini tidak akan terlihat oleh matamu itu. Aku bangga karena bisa melakukan hal yang tidak bisa dilakukan manusia.

Setelah dirasa aman olehnya, manusia itu berjalan santai meninggalkan taman 'angker' ini. Tentu saja aku tidak akan membiarkannya lolos kali ini.

"It's time to menguntit ...," lirihku dengan menyeringai.

* * *

Kali ini aku menggunakan sedikit dari kekuatanku, yakni agar aku tidak bisa dideteksi oleh mata manusia indigo. Lihat? Walau aku berjalan tepat di sampingnya, dia tidak menyadari itu.

Aku sudah mengikutinya dari siang sampai sore, tapi apa ini? Tidak ada yang menarik dalam kehidupannya. Dia hanya pergi ke minimarket, membeli beberapa makanan lalu pulang untuk belajar seharian. Aku mendengus kesal.

Baiklah, keputusanku sudah bulat. Besok setelah dia bangun, aku akan mengajaknya berbicara. Jika dia tidak mau, akan kupaksa sampai dia mau menjawabku!

* * *

"Oy! Manusia! Bangun!" ucapku sambil -sedikit - menamparnya. Tidak ada respon, manusia sial*n ini tidak bangun-bangun juga. Padahal sudah 30 menit lho aku membangunkannya! Dia seperti kerbau!

Saatnya memutar otak, apa yang harus kulakukan sekarang? Siram air? Air panas atau dingin ya enaknya? Hmm ..., enaknya air dingin kali ya biar langsung seger gitu? Pikiranku usil sekali.

Ah, akhirnya dia bangun juga. Perlahan dia mengerjapkan matanya beberapa kali. "H- huh ...," ucapnya setengah sadar sambil menguap lebar. Ia memandangku sekilas, lalu beranjak berdiri. Ia juga melewatiku yang tengah berdiri di depannya.

Kok dia gak kaget ya melihatku? Kakinya melangkah ke arah kamar mandi, dia menghabiskan waktu selama 10 menit di kamar mandi itu. Barulah ketika dia hendak merebahkan diri di kasur, tiba-tiba saja ia menjerit sekeras mungkin.

"Duh ..., berisik sekali, pagi-pagi sudah bikin ribut," ucapku santai sambil tiduran di kasurnya.

"K- kau! Kenapa ada di sini?!" tanyanya dengan nada bicara sedikit bergetar. Sudah kuduga, dia bisa melihatku.

"Untuk mempermasalahkan tentang kau mengabaikanku kemarin." Kali ini, aku beranjak berdiri dan menghampiri gadis itu. Perlahan, aku berhasil membawa dia mundur sampai di pojok ruangan.

Tanganku juga menghalangi jalan yang bisa ia lewati. Sekarang dia benar-benar terpojokkan olehku. Aku menyeringai lebar, wajahku terus mendekat ke arah wajahnya. Sehingga kening kami menempel, terlihat sekali sekarang dia menegang karena ketakutan.

Tanganku yang semula menghalangi jalan, kini kuarahkan untuk memegang bahu gadis itu. Ia terlihat kaget, tapi ia tetap berusaha tenang. Percuma saja, tanganku kini terus melaju turun hingga batas yang telah kuatur.

"Halo! Namaku adalah Dani! Aku ini hantu lho!" Aku mengucapkan itu dengan semangat sambil mengayun-ayunkan tangannya. Tak lupa pula, aku tersenyum lebar. Tapi ... lho? Apa yang salah? Kenapa dia terlihat kaget?

Apa aku melakukan hal yang membuatnya kaget? Aku kan hanya menggenggam tangan itu lalu mengayunkannya. Kenapa dia bisa sekaget itu?

* * *

Collab with AnggiRamadani839

PACAR ASTRAL [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang