Warning Typo⚠
Pagi itu persis seperti pagi biasanya, kehangatan dan keharmonisan menguar bebas didalam rumah megah nan kokoh tersebut.
Seperti layaknya keluarga yang didamba sebagian orang, anggota yang saling menyayangi, kecanggungan yang tak pernah mewarnai, semuanya nampak baik-baik saja. Ya! Baik.
Rumah itu besar nan megah, gerbangnya menjulang tinggi bagai benteng peperangan. Banyaknya orang-orang bertubuh tegap yang berkeliaran membuat rumah itu layaknya istana.
Ya, istana yang anggota didalamnya harus dijaga meski kau harus bertaruh nyawa.
.
.
."appa!" teriakan melengking itu terdengar nyaring, yang dipanggil menggelengkan kepala pelan, rumah itu memang besar tapi tidak harus berteriak juga
"appa!"
"wae?" sang ayah yang tadinya sedang berkutat dengan layar iPad di genggamannya segera melempar pandangan pada anak bungsunyaBibir itu mengerucut lucu, pipi yang mulus itu rasanya memanggil itu segera dicubit.
"dimana dasiku? Aku sudah mencarinya kemana-mana" keluh kesah pagi hari
Lelaki yang sudah berumur itu menghembuskan nafasnya panjang, mana dia tau dimana dasi anaknya. Dia itu CEO bukan tukang setrika.
Prok
Prok
Dua orang wanita dengan baju yang terlihat sama segera mendekat lalu membungkuk hormat, menundukan kepala tanpa berani menatap Tuan Besarnya.
"lihat dasi Tae? Tae sudah mencarinya tetapi tidak ketemu" kalau tidak ingat nyawa sudah dipastikan pipi itu memerah sempurna
"ne, saya yang menaruhnya kemarin" jawab wanita berambut pendek, wanita disampingnya melirik sebentar
"ah, kalau begitu tunjukan dimana ahjuma menaruhnya" wanita rambut pendek itu mengangguk lalu mengikuti langkah tuan mudanya yang lebih dahulu melangkah pergi
"kembali bekerja!" perintah mutlak Tuan Besar yang langsung dituruti
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCENERY
Fanfiction(On going)🍻 Belum dilanjut🙏 Berlanjut di @Aandnii09 Lee Taehyung, bungsu kesayangan keluarga Lee, sudah biasa diperlakukan layaknya seorang pangeran kerajaan.. Hidup penuh kekangan tak lagi asing baginya.. Hidup penuh kemewahan adalah takdirnya.. ...