11

1K 114 34
                                    

Warning Typo⚠




















“cepatlah! kau dokter tapi kenapa lambat sekali” pemuda yang mencibir dokter, sembari membuat ekspresi kesal yang ketara,

mencibir dokter? Apakah itu sopan?

“kau ini! Aku turunkan dijalan baru tau”

“nyenyenye” bukannya takut namun pemuda tersebut justru membuat amarah Seokjin semakin timbul kepermukaan

“adik kurang ngajar!”

Jungkook menoleh kearah sang hyung, yang tengah focus mengandarai mobil,
“katakana lagi, maka akan aku adukan pada eomma”

“yak!”

.
.
.

“Jungkook akan kesini”

Jimin yang tengah duduk diatas ranjang pesakitan menoleh, “kelinci itu, mau apa?”

“menjengukmu bodoh, apalagi!” Yoongi jadi geram sendiri, kenapa otak Jimin jadi tidak berfungsi seperti itu, “Yoongi…” suara lembut Nara memperingakan ucapan Yoongi, yang kurang enak didengar

“dia bodoh eomma”

Jimin yang tengah memegang sepotong apel melemparkannya pada Yoongi, “hyung mengatakan apa! Ayo katakan lagi!”

“lihatlah bocah ini, padahal beberapa saat yang lalu, dia menangis”

“hu..hu.. hyung aku takut” ledek Yoongi sembari menunjukan raut wajahnya yang menyebalkan pada Jimin

“eomma, kenapa hyungku berbeda?”

.
.
.

“pelan-pelan sayang, lukamu belum sembuh” Taehyung mengangguk lemah, namun masih berusaha bangkit dari berbaringnya dengan perlahan dibantu Kimbum

Mata cantik Taehyung menatap sayu Kimbum, ingin bertanya tapi ragu.

“ada apa?” Kimbum bukanlah orang yang baru mengenal Taehyung kemarin

“Jimin, temanku yang kemarin? Dia bagaimana?” Taehyung bertanya dengan nada yang sedikit bergetar, dia masih takut ngomong-ngomong

Kimbum membuang nafas pelan, menatap hangat pada adik bungsunya, “tenang baby, kau aman sekarang, tentang temanmu, dia ada dirumah sakit ini juga”

Taehyung bisa bernafas lega sekarang, medengar itu, bagaimana pun Jimin yang kemarin berusaha melindungi Taehyung, sebelum kakak-kakaknya datang.

“boleh aku menjenguknya?” pupy eyes itu sungguh menggemaskan , tapi agaknya, “tidak boleh”

Kimbum tidak luluh kali ini.

“huft…”

.
.
.

Setelah mendengar perkataan menyakitkan dari adik satu-satunya, Eunhye tidak kemudian berbalik dan mengejar adiknya, lalu meminta maaf. Itu rasanya bukan Eunhye.

“nonna sedih sekali mendengarkan ucapan itu terlontar dari mulutmu, tapi maaf nonna juga tidak bisa melakukan apapun”

“jika kau membenciku, maka lakukanlah”

.
.
.

“Yak jangan sentuh lukaku! Ini sakit tau!”

“lemah sekali”

Kim Jungkook itu memang menyebalkan, mulutnya suka sekali mencibir, dan suka sekali berjulid, itu menurut Jimin.

“ouh iya, Taetae hyung, dia bagaimana?”

SCENERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang