8

1K 111 4
                                    

Warning Typo⚠
















Soohyun mengeraskan rahangnya, matanya pun ikut berkilat marah, entahlah tapi suasana hatinya mendadak tak enak. Kini pria tampan itu tengah mengendarai mobil mewah miliknya, membelah kota Seoul yang padat akan aktivitas.

“astaga!” saat lampu merah menyala dia sadar sesuatu, dan sialnya mengapa baru ingat sekarang

“siapa yang menjemput baby disekolah?” kemudian manik kembarnya melihat kearah jam yang melekat ditangannya, “kenapa aku bisa lupa, ini sudah sangat terlambat”

Tiin

Saat lampu hijau menyala, dengan segera Soohyun melajukkan mobilnya kencang, tak perduli apapun, yang terpenting sekarang dia datang kesekolah adiknya tanpa membuang banyak waktu.

.
.
.

Berbeda dengan Soohyun berbeda pula dengan ayahnya. Lelaki yang tak muda namun bergelimang harta itu terlihat meregangkan otot-otot nya yang mulai kaku.

Baru saja menyelesaikkan meeting dengan client asal Italia, ayah tiga anak itu kemudian melihat handphone miliknya yang berdetar.

Hyunbin menggeleng, setelah melihat chatt yang dikirimkan oleh putra sulungnya. Tidak, Taehyung tidak sedang ada bersamanya sekarang, dan lebih parahnya lagi, hari ini dia tidak memerintah bodyguard pribadinya untuk mengawal putra bungsunya, kesayangannya.

drttt

Handphone itu kembali berdetar, kali ini sebuah panggilan telfon masuk

‘Appa, baby ada Bersama appa kan?’

“tidak Soohyun ah, Appa baru selesai meeting, kau sudah mengecek ke mansion?”

‘aku sedang ada di Mansion, dan Taehyung tidak ada’

“Astaga! kalau begitu biar appa suruh anak buah appa untuk mencari Taehyung”

.
.
.

Jungkook dan Winwin masih betah bermain game, padahal hari mulai sore. Jungkook itu maniak game, mana bisa dia berhenti main game dalam satu permainan saja.

Saat keduanya asyik bermain game, kakak wanita Winwin keluar dengan wajah yang lebih fresh, mungkin dia habis mandi.

.
.
.

Dua pemuda dengan seragam yang masih melekat ditubuhnya nampak tergeletak tak sadarkan diri, dengan salah satu pemuda yang terlihat kesulitan bernafas. Ya, itu Taehyung dan Jimin.

“eugh” Jimin mencoba meraih kesadarannya, setelah kesadarannya utuh dia menoleh kesamping, disana ada Taehyung dengan nafas yang naik turun tak beraturan

Ingin menyentuh Taehyung namun, tangannya ternyata dirantai, dia baru sadar ternyata tangannya dirantai, dan kaki Taehyung juga dirantai. Sial!, membuat pergerakannya terbatas saja.

Matanya menatap kedepan, dia ada diruanngan yang mirip seperti penjara, ruangan yang tidak terlalu besar namun sangat berdebu dan kotor, didepannya juga ada ruangan seperti ini, sepertinya banyak ruangan disini.

Jimin bisa melihat dua orang pemuda seumuran dengannya yang juga dirantai, namun keduanya belum sadarkan diri.

Menoleh kesamping, hatinya benar-benar khawatir melihat sahabatnya yang semakin kesulitan bernafas, walau asma Taehyung tidak sering kambuh, namun disini banyak sekali debu.

“Tae…ireona” Jimin berbisik pelan, tidak ada respon, pemuda itu masih memejamkan matanya, “Tae kumohon, sadarlah”

Tuk

SCENERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang