19

665 87 24
                                    

Warning Typo⚠























Taehyung kini tengah bermain bersama kedua sahabatnya, untung saja Soohyun mau disuruh keluar karena paksaan adik bungsunya, jika tidak mungkin Taehyung sudah disuruh kembali tidur dan dua temannya tentu saja disuruh pulang.

“rumah hyung besar sekali” celetuk Jungkook ditengah keheningan karena masing-masing focus pada layar didepannya, “benarkah?”

“tentu Tae, lihat bahkan kamarmu saja bisa sebesar ini” Jimin bersuara

Taehyung tersenyum tipis, “kalian ini melebih-lebihkan”

“melebih-lebihkan apanya aku serius Tae”

“Taetae hyung, apakah tanganmu tak sakit?” Taehyung menunduk menunduk menatap punggung tangannya yang ditemani jarum infus, “tentu saja sakit”
.
.
.
“apa yang ingin kau sampaikan?” Jimin menatap nyalang seorang pemuda yang tengah duduk dihadapannya

Sepulang dari kediaman keluarga Lee, Jimin diminta adik tirinya untuk bertemu disalah satu café dipinggir kota, cuaca tak begitu buruk malam ini namun hawa dingin tetap saja menyapa. Café yang dipilih keduanya untuk bertemu sedikit sepi karena memang sepertinya sebentar lagi langit akan menumpahkan amarahnya.

“perlukah basa basi terlebih dahulu?” Hueningkai menjawab, Jimin berdecak malas, “cepatlah, aku tak punya banyak waktu”

“baiklah, aku ingin hyung merelakan appa untuk hidup bersamaku” pemuda itu berucap santai tanpa beban, berbeda dengan Jimin yang siap kapan saja melemparkan bogeman pada wajah sang adik tiri

“apa maksudmu eoh!” belum apa-apa Jimin sudah termakan emosi

“aku hanya meminta kau melepaskan appa untuk hidup bersamaku, kau sudah punya seorang ibu dan juga kakak berbeda denganku, aku hanya punya Namgil appa”

“lelucon macam apa ini eoh?” Jimin terkekeh diakhir kalimatnya, menatap Hueningkai yang nampak tak main-main dengan permintaannya, “apa susahnya hyung”

“bukankah tanpa kau minta pun, appa memang bersama dengamu?”

“benar, appa memang ada bersamaku tapi tidak dengan hatinya, dia selalu memikirkan Yoongi hyung dan kau hyung”

“lalu aku harus apa?”
.
.
.
“akhirnya, lihat tangan Tae memerah” adu si bungsu kepada ayah dan kedua kakaknya, “ouh kasihannya, coba sini hyung lihat”

Taehyung mengulurkan tangannya memperlihatkan punggung tangannya yang memerah dan sedikit bengkak.

“jaga diri baik-baik, jangan sakit lagi ne” baby Tae mengangguk mengerti, “benar apa kata Kimbum hyung”

“huft, iya-iya, maafkan Tae ne appa hyung, karena Tae tak bisa jaga diri” Hyunbin, Soohyun, dan Kimbum tersenyum hangat melihat Lee Taehyung kesayangan mereka
“dimaafkan, jangan ulangi lagi ne”

“siap appa”
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SCENERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang