ngambek

135 25 2
                                    

dewasalah sedikit, hubungan itu dijalani oleh kedua orang. jadi yang merasakan segala sesuatu nya bukan hanya kamu aja tapi pasanganmu juga.

●●●●●●●●●●●●

"Ayolah Ca, satu hari doang ya? Ga sampe seminggu kok. Kalo kamu mau sampe seminggu juga gapapa, aku malah seneng" Alefran semakin manja dengan Caca, ia tiduran di pangkuan Caca.

"Jangan mau Ca, nanti kalau lo di marahin nyokaplo gimana? Nyokap lo kan galak, apalagi abang lo tuh. Ih ga berani gue" sahut Hilya dengan sangat santai, tak lama ia mendapat pelototan tajam dari Alefran.

"Ngapain lo melototin pacar gue?"

Hilya tersenyum kemenangan "inget le, gue ga jomblo lagi. Jadi apa apa gue udah ada yang ngebelain, dan yang ngebelain gue itu temen lo"

"Oza bukan temen gue" dengan sangat santai Alefran menutup matanya, dengan di posisi yang masih sama.

"Se kate kate lo!"

Alefran bangun dari pangkuan Caca, memelaskan wajahnya. Memohon ke Caca.

"Yang"

"Pliss"

"Yang, ayangg"

"YANG AUS YANG AUS, TEJUS NYA SERIBU AJA KAKA" Teriak Oza sembari melirik Alefran.

"Diem Lo, tai" cetus Alefran kesal.

"Hay taio Hay taio dia bis kecil ramah, melaju. Melambat taio selalu senang" Alvin bernyanyi kecil.

"Arghh, ga jadi ga jadi" Alefran menggaruk kepalanya kesal.

"ALHAMDULILLAH" seisi kelas turut bergembira mendengar ucapan Alefran yang tidak jadi bolos.

•••••••

Kringg kringg

Bel pulang sekolah berbunyi.

"Woy duluan ya" ucap Oza sembari menggandeng tangan Hilya.

"Ya, Le. Gue juga duluan" Alvin menepuk pundak Alefran.

"Hmm" sahut Alefran malas.

Oza,Alvin,Hilya,dan Mawar pun meninggalkan Alefran dan Caca yang masih sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Gue tunggu di parkiran" ketus Alefran berjalan keluar kelas, menyangkil tasnya hanya sebelah pundak.

Caca hanya tersenyum tipis melihat Alefran yang terlihat ngambek.

Caca segera merapikan bukunya yang berantakan di meja, lalu menyusul Alefran ke parkiran.

"Ga peka banget si, gue kan mau bolos"

"Bolos sehari gapapa lah"

"Sebulan juga gapapa"

"Justru enak, ga belajar"

Gumam Alefran kesal, ia terus saja ngedumel kesal.

"Ngambek?" Ucap Caca di belakang Alefran.

"Pikir aja sendiri" sahut Alefran ketus

"Oh"

Alefran hanya melirik Caca, sembari mendumal "ga peka" gumamnya.

"Naik" lagi dan lagi Alefran bersikap jutek ke Caca.

Caca hanya menuruti nya, entah kenapa Caca senang melihat Alefran ngambek seperti ini. Seperti terlihat lebih kiyowo.

Alefran mengendarai motor nya dengan santai, walaupun ia sedang kesal. Ia tidak mau ngebut ngebut dijalan, ia ingat ini demi keselamatan sang kekasih. Anjay kekasih.

ALEFRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang