Kenangan adalah kenangan... kenangan tidak memiliki kekuatan, namun ada kenangan yang telah membeku pada miliaran detik yang telah berlalu.
Bagi sebagian orang, masa remaja adalah masa yang sangat menyenangkan. Namun lain halnya dengan Kim Yumi dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Hansu Dingin, galak, pelit senyum... tapi tampan paripurna
🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Yumi Cantik, polos, baik hati, pintar...tapi mantan Narapidana
____________🤍___________
Hansu dan Yumi berdiri mematung dengan sorot mata tajam saling beradu. Siapa yang menyangka akan bertemu lagi dengan cara seperti ini.
Yumi meremas kuat roknya, tubuhnya sedikit bergetar, jantungnya dag dig dug tidak karuan. Pria yang ada di depannya ini telah membongkar kembali luka lama yang telah ia kubur dalam lubuk hatinya yang terdalam. Memory 12 tahun lalu berputar kembali dalam ingatannya seperti kaset rusak. Air matanya hampir saja luruh jika saja ia tidak menahannya sekuat tenaga. Ia ingin sekali pergi, namun kakinya seakan sulit digerakkan karena tubuhnya menjadi kaku.
Hansu mengepalkan tangannya, sorot matanya tajam menusuk dan rahang tegasnya menegang. Wanita di depannya masih sama seperti dulu, baginya ia tidak berubah sama sekali. Memory mereka berdua berputar dalam ingatannya begitu jelas seperti baru terjadi kemarin. Namun hal yang paling ia benci adalah memory bersama Cha Do Jin dan hari kematian sahabatnya itu juga berputar kembali dalam ingatannya.
Shi Hyun memperhatikan Hansu dan Yumi saling bertatapan penuh arti, dari sorot mata mereka sudah dapat ditebak jika mereka saling mengenal satu sama lain. Muncul rasa penasaran dalam benaknya, sebenarnya siapa wanita ini hingga membuat Lee Hansu, pria sedingin kutub Utara itu diam mematung tak berkutik sama sekali.
