03

76 63 16
                                    

안녕하세요~

Jangan lupa Vote dan Komen yah

°°°°°

Happy Reading~

Reyvan fokus menyetir dalam diam, begitupun dengan Hana, sibut dengan pemikiran masing-masing, Reyvan ingin mengajak ngobrol Hana, cuma yah Hana kelihatannya memikirkan sesuatu, mau bertanya, nanti malah gak enak, siapa taukan itu masalah pribadi Hana. Tapi Reyvan jadi kepo sendiri, gatal banget tuh mulut pen nanya, Hana juga, tumben diam-diam aja, biasanya  curhat kalau udah berdua gini, semua yang Hana alami pasti Reyvan tau, kan di kasih tau sama Hana nya.

Jadi bingung Reyvan tuh, beneran mau nanya dia, takut di ledekin sama Hana, kan Reyvan mau jadi cowo Kalem di depan Hana, tapi kalau gini masalahnya mana bisa, Reyvan harus tau apa yang Hana pikirkan, Harus!!. Gini nih kalau Hidupnya ribet Amat.

"Hm Han" panggil Reyvan yang masih fokus nyetir, tapi malah gak di respon oleh Hana.

"Woy Han, Han, Hana" panggilnya lagi dan masih sama gak ada respon sama sekali.

"Hana"

"Han"

"Hana, Hana, Hana"

Tuhkan. Bukan hanya diam doang, pasti Hana melamun juga, entahlah bingung Reyvan jadinya. Niatnya juga sih nanya, ini mau kemana, soalnya mereka hanya buat janji jalan-jalan, gak tau mau jalan-jalan kemana, Reyvan sih mau-mau aja Hana nya mau kemana.

Mau bawa jalan-jalan ke luar negeri, gak bisa juga, Reyvan bukan Cendra, yang banyak duitnya. Reyvan biasa-biasa aja tuh gak terlalu kaya, standar kaya lah.

Jadinya, Reyvan ajak Hana ke Cafe tempat biasa yang sering Reyvan dan Hana datangin kalau mereka keluar berdua gini aja dulu, Sarapan lah, karna Reyvan yakin Hana gak sempet sarapan tadi, nanti nanya juga mau kemana setelah Sarapan.

🍂

Gak perlu waktu lama untuk sampai di cafe tersebut, setelah memarkir mobil dan melepas sabut miliknya, Reyvan menatap Hana yang masih setia seperti tadi.

Sepertinya Hana belum sadar kalau mereka berhenti, Reyvan memikirkan sesuatu, sepertinya mengerjai Hana gak masalahkan ??, jarang-jarang loh ngerjain Hana, dan kali ini Reyvan akan melakukannya.

Reyvan tersenyum, dia sudah membayangkan wajah Hana nanti, perlahan Reyvan mendekatkan tubuhnya, dan Hana tidak menyadarinya, perlahan tapi pasti, Reyvan terus mendekat dan memiringkan kepala nya, niatnya ingin mencium pipi Hana, tinggal mencium nya saja.

Tapi tiba-tiba Hana malah memalingkan wajahnya ke depan dan tanpa sengaja, Reyvan malah mencium bibir Hana bukan Pipi.

Chupp~

Keduanya sama-sama terdiam dan mematung, Reyvan gak nyangka bakalan seperti ini, matanya membulat kaget, jantung Reyvan juga ikutan berdetak lebih cepat. Reyvan sih gak masalah mencium Hana seperti ini, karna itu salah satu impian Reyvan, dan Hari ini Impian Reyvan tercapai. Seneng banget Reyvan tuh.

Sedangkan Hana. Hana bener-benar terkejut setengah mati, sesak nafas Hana nya dan juga detak jantung Hana malah gak karuan.

Niatnya tadi mau bertanya ke Reyvan, "kok kita berhenti" . nah gitu jadinya Hana noleh, eh malah di sambut muka Reyvan dengan jarak sangat dekat, terus bibir Hana malah nempel ke bibir Reyvan.

Dan Hana baru sadar, kalau mereka masih di posisi tadi, cepet-cepet Hana mendorong bahu Reyvan menjauh darinya, buru-buru keluar dari mobil dan berdiri sambil menutup wajah dengan kedua tangan nya.

Sedangkan Reyvan ikut tersentak kaget pas Hana mendorong Bahu nya dan menatap Hana yang keluar dari mobil.

"Gue harap lo gak ngambek ke gue Han" ujarnya tersenyum melihat tingkah Hana di luar mobil, menurut Reyvan itu lucu, sangat lucu.

"Hahaha Hana Hana, gimana gue gak tambah suka ama lo kalau tingkah lo itu lucu, dan sekarang lo ujutkan impian gue tadi" ujarnya tersenyum senang. "bisa-bisa gue kena serangan jantung". Dan ikut turun, lalu samperin Hana yang menunduk dengan muka memerahnya.

"Hana" panggil Reyvan, setelah berdiri di hadapan Hana, dan Hana hanya berdehem sambil memalingkan wajahnya. Enggan menatap Reyvan. Yah jelas Hana malu lah+kesel ke Reyvan.

"Hana sayang" panggil Reyvan sedikit di imut-imutkan, Reyvan tau, Hana lemah yang imut-imut.

"Ish Rey, apaan sih pake sayang segala, gaje tau" balas Hana menatap kesel Reyvan, bahkan muka Hana tambah memerah kek tomat. Sedangkan Reyvan yang melihatnya menahan tawa.

"Eh Han, kok muka lo merah gini ??, lo sakit yah, Demam yah Han" ujar Reyvan pura-pura khawatir, dan Hana hanya menatap Reyvan tambah kesal.

"Mana ada aku sakit, gak tuh, harusnya liat muka kamu sendiri Rey, muka kamu lebih memerah loh" Balas Hana, padahal muka Reyvan gak memerah, cuma telinga nya saja, Hana iseng-iseng aja ke Reyvan. Pen liat reaksi nih anak.

Dan benar saja, Reyvan tiba-tiba panik seketika mendengar perkataan Hana, kan gak lucu, kalau dia ikutan memerah juga. Ketahuan dong jadinya, mana lupa cermin tadi di dalam Mobil.

"Masa sih Han, gak ada, lo boong yah Han, muka gue mana bisa memerah" protes Reyvan.

"Aku serius Rey, nih aku tunjukin bagian mana yang memerah" ujar Hana mendekat ke Reyvan dan memegang kedua pipi Reyvan sambil mendekatkan muka nya juga, walaupun harus jinjit dulu Hana nya, lalu Hana memasang muka polos nya tersebut.

Dan seketika muka Reyvan memerah padam, melihat Hana seperti itu, bahkan dengan jarak sedekat ini, Reyvan gak kuat, jantungnya kembali berdetak gak karuan. Ah sial, kalau kek gini mah nama nya balas dendam sih Hana nya.

"Tuhkan Rey, muka kamu memerah gini, kamu sakit yah Rey, sini aku periksa dulu" ujarnya sambil menempelkan tangan kanan nya ke kening Reyvan. Sedangkan Reyvan mematung melihatnya, bisa² tambah memerah nih muka.

"Mati, Mati, Mati gue. Han lo mau gue mati mendadak apa" batin Reyvan.

"Gue harus hentikan Hana sekarang" batinnya lagi.

"Eh Hana Hana, gue gak sakit, sehat-sehat kok ini" ujar Reyvan, menyingkirkan tangan Hana dari kening nya.

"Serius Rey??, tapi muka kamu masih memerah gini" balas Hana.

"Seriusan Han, udahlah ayo kita masuk saja, di sini udah mulai lumayan panas ini" ujarnya sambil menarik pergelangan tangan Hana. Dan Hana hanya menatap Reyvan terkekeh.

"Lucu" batin Hana.

🍂

Gak lupakan Vote dan Komennya ??

Jangan lupa Follow juga yah

Next

Why Is The Fate so Bitter [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang