01

82 65 24
                                    

안녕하세요~

Jangan lupa Vote dan Komen yah



°°°°°

Happy Reading~

Drrttt Drrtt Drrtt.....

"Hm Hallo, Siapa yah??" ujarnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Astaga, lo belum bangun juga, gimana sih lo Han. Lo gak lupakan ada janji dengan pangeran lo ini ??" ujarnya to the point.

"Heee Pangeran ??, ooohhh tau tau pangeran katak aku, ternyata kamu Rey, maaf maaf, aku lupa pasang alaram soalnya hehe" ucap Hana sambil menatap langit-langit kamarnya dan berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Dasar, untung gue telpon Han, kalau gak batal deh janji hari" ujar Reyvan kesal dan Hana hanya berdehem saja.

"Han, lo pasti masih baringkan sekarang ??" ujarnya lagi.

"Hah, kok kamu tau sih, hee atau jangan-jangan kamu cenayang yah Rey, ayo ngaku" ucapnya sambil terduduk di pinggir kasur. Ini Hana masih belum sadar sepenuhnya deh.

"Bego bener lo Han, yah gue tau karna lo abis tidur terus bangun" ucap Reyvan sambil mengelus dadanya, sabar Rey sabar. "Untung gue sayang lo Hana" batinnya.

"Hehehe iya yah kamu bener, emang aku habis tidur sih" ujar Hana terkekeh, membuat Reyvan di seberang sana tersenyum walau sempet kesal ke Hana tadi, sepertinya Reyvan melupakannya dengan cepat.

"Hm yah sudah, lebih baik lo mandi sekarang, terus gue ke rumah lo" Reyvan.

"Iya iya ini juga mau mandi Rey" Hana.

"oke, gue tunggu 20 menit, baru gue kerumah lo" Reyvan.

"Siap kapten, di laksanakan, kalau gitu aku siap-siap dulu, bye bye, aku tutup yah" ujar Hana sambil melambaikan tangannya. Sebenarnya gak ada gunanya, kan Reyvan gak ngeliat tuh. Tapi terserah Hananya saja.

"Hm bye bye Han" ujar Reyvan, membuatnya tersenyum senang.

"Ternyata mendengar suara lo di pagi hari, ngebuat gue seneng banget, gak sabar ketemu lo Han" guman Reyvan dan melihat layar ponselnya yang terdapat foto dirinya dengan Hana.

🍂

Setelah menunggu 20 menit, Reyvan bergegas berjalan keluar rumahnya, gak lupa salaman sama sang Mama. Reyvan hanya perlu berjalan menuju rumah Hana yang berada tepat di samping rumahnya tersebut.

Setelah sampai di depan pagar besi rumah Hana, gak lupa Pak Bagus membukakan pintu pagar untuk Reyvan.

"Eh Mas Reyvan, pagi Mas, lagi nyari Nona Hana yah" ujar Pak Bagus setelah membukakan pintu pagar untuk Reyvan.

"Iya pak, lagi ada janji hari ini dengan Hana" ujar Reyvan tersenyum manis.

"Eh anak muda sekarang mah, jalan-jalan mulu kerjanya" ujar pak Bagus dan Reyvan hanya terkekeh dan tersenyum.

Emang Reyvan suka tersenyum jika ada yang mengajaknya berbicara, apa lagi ini Pak Bagus, Reyvan udah kenal Pak Bagus, pas Reyvan masih kecil, Pak Bagus yang sering memarahin atau mengejarnya dulu kalau Reyvan ketahuan nyuri Mangga di pekarangan Rumah Hana.

Yah emang Reyvan itu terkenal nakal banget sampai komplek perumahan tempat Reyvan dan Hana tinggal gak ada yang gak tau Reyvan, dikit-dikit buat masalah terus, gak pernah kapok dah di hukum sama Mamanya. Mamanya aja sampe cape ngeliat anaknya itu. Untungnya pas gede berkurang nakalnya, malah sekarang udah ganteng dah, anak-anak cewe di sana jadi fansnya Reyvan dan tingkat kepedean nya pun meningkat tinggi kalau udah di puji-puji sama ibu-ibu+cewe-cewe komplek situ. Dasar Reyvan.

Tapi kalau kebiasaan nyuri Mangga sih sampe sekarang mah sering. Pak Bagus aja pasrah, kirain udah enggak eh masih ternyata. Soalnya Reyvan kalau udah ambil mangga tuh gak itung-itung, langsung ambil banyak, makanya di marahin, pemilik rumah juga mau makan mangga miliknya kan.

Tapi sikap Reyvan ini hanya dia perlihatkan ke Mama Papanya, Hana, Pak Bagus dan Orang yang dia gak kenal. Di sekolah Reyvan akan berubah drastis jadi cowo dingin, cuek, galak dan juga terkenal di kalangan ciwi-ciwi disekolahnya bersama Geng miliknya ada Mark, Rendi, Seption, Jeno, Cendra dan Jaya. Geng yang di dalamnya terdapat Para Cogan.

Setelah berpamitan dengan Pak Bagus, Reyvan langsung saja masuk ke dalam rumahnya Hana, emang nih anak gak ada ahlaknya kalau di rumah Hana. Dasar Reyvan, prinsip Reyvan tuh gini.

"Kalau ke rumah Hana, harus anggap seperti Rumah sendiri, gak boleh malu-malu" Hebatkan prinsip seorang Reyvan Alrangga.

"Assalamualaikum Om Tante, Pangerannya Hana datang" ujarnya, mumpun ada Papanya Hana lagi duduk di sofa ruang tamu sambil baca koran dan ditemani oleh secangkir Kopi. Mantep om pikirnya.

Reyvan yang melihatnya tersenyum dan ikut duduk di sofa lainnya. Sebenarnya Reyvan seperti itu pas ada Papanya Hana saja, karna kalau Mama tirinya Hana yang mirip nenek lampir itu, bisa-bisa nanti di makan hidup-hidup dia, kan serem anjir.

"Eh Nak Reyvan, apa kabar Nak" ucap Papanya Hana setelah menyadari keberadaannya.

Seperti biasa, Reyvan akan mengeluarkan senyuman andalan miliknya, biar Papanya Hana luluh, terus ijinin Hana pergi dengannya. "Waalaikum salam, kabar Reyvan baik om, om juga baikkan, sehatkan om"

"Waaikum salam, belum juga di balas, eh malah di balas sendiri" batin Papanya Hana

"Alhamdulillah Nak, om baik kok, sehat juga seperti biasanya" balas Papanya Hana.

"Oh gitu om, bagus deh" ucapnya tersenyum semanis gula.

"Lagi nyari Hana yah Nak Reyvan" tanya Papa Hana lagi.

"Iya om, mau di ajak jalan jalan Hananya, gak sampe malam kok om, mungkin sampe sore aja, terus mau ajakin Hana makan siang di rumah juga, soalnya mama lagi kangen sama Hana" Balas Reyvan.

"Gitu yah, Hm boleh kok ajak Hananya, karna om percaya sama kamu, kalau kamu bisa jaga Anak om, oh iya salam buat Papa kamu juga" ujarnya, sedangkan Reyvan yang mendengarnya tersenyum Senang, sepertinya dia mendapatkan lampu hijau dari Papanya Hana. Asekk.

"Terima kasih Om, Om tenang aja, Hana bakalan aman kalau sama Reyvan, gak seperti di rumah ini hehehe" ucapnya sambil bersandar di sofa dan sepertinya Papanya Hana tidak mengerti masuk kalimat terakhir yang Reyvan katakan.

🍂

Gimana ???
Bagus gak ???

Jangan lupa Follow juga yah

Next ??

Why Is The Fate so Bitter [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang