Seneng gak lu gw update double?! Kalo gak seneng gw ngambek! kalo gak komen gw update bulan depan 😤
Gakdeng canda sayaang, happy reading babii.
🐾🐾🐾
Hari ini Gun memutuskan untuk bekerja lebih awal di cafetaria dan cuti bekerja di bar karena sore ini seperti janji yang sudah Gun buat dengan para CEO itu mereka akan bertemu di kantor nya pak Tawan hari ini.Masih seperti hari sebelumnya kondisi Pim masih belum membaik dan sudah 3 hari ini ia juga belum siuman, Gun juga terus berusaha untuk selalu berada di sebelah Pim dimasa-masa kritisnya tapi ia juga harus bekerja untuk kebutuhannya.
"Gun, bagaimana adikmu?"
"Masih seperti kemarin mae" jawab Gun masih dengan tangannya yang mengelap meja kasir.
"Kau boleh istirahat dulu hari ini, jaga Pim saja di rumah sakit"
Gun menggeleng, ia sudah cuti untuk kerja di bar nanti malam tak mungkin saat ini dia juga harus ijin libur kerja. Ia yakin Pim bisa kuat sendiri untuk beberapa jam kedepan.
Selagi ia melakukan pekerjaannya, beberapa rekan kerja dan mae Godji selalu mengawasi Gun dari jauh karena sudah beberapa hari ini Gun kerja lembur dan langsung melanjutkan kerjanya di bar yang bisa dilihat bahwa wajah Gun saat ini benar-benar kacau persis seperti orang tak terurus.
"mae aku khawatir dengan phi Gun"
"aku juga Jane, tapi dia keras kepala dia selalu tak mau jika disuruh istirahat"
"kau harus menambahkan gaji dia mae! kalau tidak Jane yang akan menendang pantat mae" ucap gadis berambut pirang itu asal lalu kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.
"ck! dasar anak itu"
Setelah dari pagi Gun bekerja saat ini jarum jam sudah menunjukkan pukul 15.30 waktunya untuk Gun pulang karena pak Tawan sudah menginformasikan bahwa mereka akan bertemu pada pukul 17.00 dan tidak boleh telat.
"mae aku pulang dulu!" teriak Gun buru-buru sembari melepaskan celemeknya.
"Gun gun gun, ini pegang uang ini"
"kan belum gajian mae"
"tak apa ini uang jajan saja, mae hanya ingin memberikan"
awalnya Gun hendak menolak dan mengembalikan uang tersebut karena ia pikir tak perlu sampai segitunya hanya karena kasihan kepada dirinya tapi mae mengancam jika uang itu tidak diterima maka mae akan marah.
Daripada berdebat sedangkan sekarang Gun harus buru-buru ke kantor pak Tawan akhirnya ia menerima uang yang tak banyak tersebut.
Gun langsung bergegas kerumahnya mandi dan ganti baju yang lebih rapih dan sedikit elegant agar kesannya tidak terlalu kampungan saat masuk ke kantor mewah milik CEO gila tersebut.
sekitar 40 menit ia bersiap-siap ia pun memesan taksi dan langsung pergi ke kantor tujuan dan setelah sampai ternyata sudah ada beberapa security yang menunggu di depan pintu masuk untuk mengantarkan Gun ke hadapan CEO Vihokratana dan Adulkittiporn.
"Tuan Atthaphan Phunsawat?" tanya salah satu security yang wow tinggi badannya sangat jauh dengan Gun.
"y-yaa"
"silahkan sebelah sini" Gun mengikuti jalan security tadi dan 2 security lainnya mengawal Gun dari belakang, benar-benar baru kali ini Gun merasa sedang menjadi tahanan.
sesampainya di depan ruangan pak Tawan ketiga security tadi langsung memberi salam dan pergi meninggalkan Gun. Ia benar-benar gugup saat ini ia mengintip sedikit ke jendela kaca yang terdapat di sudut pintu terlihat disana pak Tawan, pak Jumpol, dan satu lagi wajah yang tak pernah Gun lihat sebelumnya sedang duduk di sofa dengan elegant.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch My Baby [ boyxboy ] HIATUS!!!
FanfictionBiarkan aku pergi, aku tak tahu akan begini akhirnya jadi tolong lepaskan aku ~ Gun Tak akan ku biarkan kau pergi dengan mudahnya, kau milikku tak ada yang boleh menyentuh mu walaupun hanya ujung rambutmu! ~ Off