7

13 3 0
                                    

Sekarang Atta dan juga kedua sahabatanya, kenay Dan juga Vera sedang duduk di bangku masing masing.

Atta duduk dengan Kenay, sedangkan Vera duduk di samping Atta taoi dalam barisan yang berbeda.

"Ta. Kok pagi ini anak-anak bayak banget bawa cemilan, tumben banget." Ucap Vera menyenggol tangan Atta, karena Atta tadi juga ada di kantin pasti tau apa yang terjadi.

"Hooh Ta, liat tuh si Gilang sampe bawa satu kresek gede." Ucap Kenay heran karena tadi mereka tidak ikut kenkantin. Hanya Atta saja yang ke kantin.

"Kayaknya anak-anak lagi pada kaya nih." Ucap Kenay memulai aksinya mengeluarkan buku catatan hutang nya.

"Gue harus gencar nih nagih uang kas ke mereka." Ucap Kenay membuka buku hutang itu, alias buku kas kelas.

Kenay memang di tunjuk oleh walikelasnya untuk menjadi bendahara kelas, malangnya nasib Kenay.

Kenay langsung bangkit dan mulai menagih hutang pada semua murid di kelasnya, kenay sampai berteriak jika ada yang tidak mau bayar uang kas.

Atta yang melihat itu hanya meringis, begitu mirisnya nasib Kenay.

Sudah hampir tigapuluh menit Atta menunggu kedatangan guru biologinya, Bu April .

Sebenarnya dalam hati Atta berharap Bu april tidak hadir hari ini, karena jujur saja Atta belum siap dengan Ujian biologi yang akan di laksanakan oleh Bu April.

Atta sangat bersyukur jika Bu April tidak masuk hari ini, karna Atta sangat ingin tidur, dia ingin melepas penat karena tadi dalam Atta maraton drakor sampai hampir pagi.

Atta menelusupkan kepalanya di lipatan tangannya, matanya sudah berat rasa kantu menyerang begitu saja, dan tak lama akhirnya dia berselancar di dunia mimpinya.

Di tempat lain Vian sedang melangkahkan kakinya ingin protes pada kekasihnya yang sudah dua hari ini menguras kantongnya.

Vian sudah tau sekarang ini semua guru sesang mengadakan rapat besar tentang peluasan sekolah itu untuk menyambut tahun ajaran baru, bahkan Vian sudah tau sebelum para guru di sekolah ini tau.

Bagaima tidak, ini semua adalah ide dari Vian untuk melakukan pembangunan lagi .

Dan jangan lupakan Lift yang di minta oleh Atta kemarin, tanpa kalian tau gaengs.

Vian memasuki ruangan itu, dan labgsung terdengar pengumuman bahwa sekolah hari ini bebas karena guru mengadakan rapat hari ini.

Semua murid merasa senang dan langsung berhamburan keluar menyisakan Atta dan juga kedua sahabatnya.

"Kak Vian." Kaget Vera mekihat kedatangan Vian.

"Ta.. Ta.. Bangun, ada kak Vian." Ucap Kenay ingin membangunkan Atta.

Atta yang memang sudah masuk ke dalam alam mimpi tidak bergeming sama sekali, dia masih asik tidur.

Vian yang melihat teman Atta ingin membangunkan kekasihnya itu, Vian langsung neletakan telunjuknya agar teman Atta itu diam.

Kenay dan Vera yang melihat intrupsi itu langsung diam menutup mulut mereka dengan kedua tangan.

"Loe kenay kan." Ucap Vian dan Kenaypun langsung mengangguk.

"Loe keluar aja, gue yang bakal bangunin Atta." Ucap Vian dan langsung di balas anggukan oleh mereka berdua.

Kenay langsung menarik tangan Vera dan buru-buru untuk keluar kelas.

Tapi karena memang mereka terburu-buru membuat .

Brak..

Vera terjatuh mengenaskan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY CHILDISH VIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang