Yuuta Okkotsu sepertinya telah dengan tidak—atau sengaja, mengatakan sesuatu yang salah.
Kau berkedip. "Huh?"
"Maaf, aku tidak bermaksud—"
"Huh?" Kau berkedip lagi. "Kau baru saja bilang bahwa aku tidak lebih penting dari pekerjaan sialanmu itu?"
"Aku—aku tidak bermaksud begitu."
Kau berteriak, "OH TENTU KAU MEMAKSUDKANNYA, YUUTA OKKOTSU." Air mata mengumpul di pelupukmu. "Kau tidak akan memikirkannya pada pertama kali jika kau tidak memaksudkannya. Kau menganggapku beban, bukan?"
"[Name], maaf, itu tidak seperti yang terdengar." Yuuta menghela napas, hendaknya memulai drama di mana ia membuatmu terlihat bersalah—entah untuk keberapa kalinya. "Aku hanya tidak ingin kau, kekasihku, berada di tempat yang sama dengan pekerjaan sialanku itu."
Alismu terangkat satu. "Sekarang kau menyalahkanku? Huh." Kau mengulas senyum sinis. "Bahkan juga menyindirku, apa kau sudah gila? Siapa yang membuatku marah terlebih dahulu? Sadar dirilah, Yuuta Okkotsu! PERTENGKARAN INI TIDAK AKAN TERJADI KALAU KEMARIN MALAM AKU MELIHATMU MENGERJAKAN FOTO-FOTOMU DI RUMAH, BUKANNYA BERSAMA WANITA SETENGAH TELANJANG YANG TERNYATA SAHABATKU, MEMOHON UNTUK BERCUMBU DENGANMU. Apa kau sudah gila?"
"Itu hanya kesalahpahaman!" Yuuta menaikkan nada suaranya, napasnya memburu. "[Name], aku butuh tepat tiga tahun untuk mencarimu dan menurutmu aku akan membuangnya dengan sosok wanita yang tidak lebih baik darimu?! Aku masih waras!"
Tetesan asin meluncur dari pipimu. "Mungkin itu sebabnya kau butuh tiga tahun, karena Tuhan tahu kau bukan pria baik-baik untukku." Kau mendongakkan kepala, mencegahnya berjatuhan. "Karena Tuhan tahu, kau tidak pernah cukup baik untukku."
Yuuta terdiam.
"Aku menyerah. Aku yang salah di sini, oke? Aku adalah wanita jahat."
Kau maju, menunjuknya tepat di dada menggunakan telunjuk, yang kau tahu—ia sangat membencinya.
"Dan wanita yang jahat meninggalkan pasangannya, benar? Aku bukan manusia menyedihkan yang akan ditinggal."
"[Name] ...."
"Aku pergi."
"Kumohon jangan tinggalkan aku lagi."
Kau tertawa sinis. "Untuk yang pertama, itu benar kesalahanku. Maaf untuk aku yang terlalu pengecut hingga meninggalkanmu. Yang kedua, aku tidak berpikir itu salahku. Bukannya kau yang melakukannya, Okkotsu?" Kau menahan napas. "KAU MELAKUKANNYA, DENGAN TEMANKU. Kau pikir aku tidak dengar lenguhannya ketika disentuh olehmu?"
"[Name], maaf. Itu bukan aku. Orimoto ... ia ... ia berusaha mengadu domba kita."
Kau mengangkat alis. "Kenapa aku harus mempercayai seorang pembohong?"
"Yuuta Okkotsu berhak diberi kesempatan kedua," ucapnya.
"TUH." Kau mengudarakan kekeh tak habis pikir. "Hingga detik ini, detik di mana hubungan kita hampir berakhir DAN YANG KUMAKSUD ADALAH BENAR-BENAR BERAKHIR, kau hanya memikirkan dirimu sendiri. Apakah kau tidak?"
"Maaf."
"Berhenti mengucapkan kata sialan itu! Tidak berdampak apa-apa, bukankah kau tahu?"
"[Name], aku minta maaf! Bukankah kau seharusnya juga?!" Yuuta berteriak, mengatupkan rahangnya.
"AKU MINTA MAAF KARENA AKU MENINGGALKANMU, OKE?" Suaramu keluar nyaring. Napasmu memburu. "Aku minta maaf atas semua kesalahan yang kulakukan! Aku salah karena aku bertanya padamu apa kau masih memiliki harapan pada hubungan kita, dan kau membuktikannya dengan bersetubuh bersama wanita lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanabata. ✓ 𝐘𝐔𝐔𝐓𝐀 𝐎𝐊𝐊𝐎𝐓𝐒𝐔
Lãng mạn[Festive Fall 2021, Fragments Project] © 2021 by Mayulina Eru. Rating : PG-13. Yuuta Okkotsu x Female!Reader. ❝ orihime dan hikoboshi adalah kita dan akan...