Yuuta Okkotsu tidak pernah tahu kenapa kau meninggalkannya.
Pria itu tidak pernah tahu.
Menurutnya, selama ini, hubungan kalian baik-baik saja. Saling mencintai. Saling menghargai. Saling menghormati. Tidak ada main belakang atau tusuk-tusukan. Teman-temannya bahkan mengagumi kalian.
Lantas, ada apa denganmu?
Yuuta tidak tahu.
Ia habiskan tiga tahun berusaha mencarimu, hanya untuk temukan bahwa kau tidak ingin bertemu dengannya lagi. Ia tahu sorot di matamu berarti trauma, tapi Yuuta tidak tahu apakah ia penyebabnya. Yuuta mati-matian menebak alasannya, tapi ternyata sesimpel yang tak seperti ia duga.
Sebenarnya, kalian mungkin berpisah sebab ideologi berbeda.
Sebab Yuuta bilang semua manusia itu sama dengan atau tanpa hak istimewa yang mereka dapatkan sejak lahir. Kau berpendapat berbeda. Orang dengan hak khusus seperti itu tak mungkin rasakan belajar dengan ricuh, situasi rumah yang tak pernah kondusif, dan tahan lapar seharian karena tak ada uang untuk membeli makanan. Orang dengan hak khusus seperti itu tak mungkin alami tidur dini hari karena tugas-tugas menumpuk. Orang dengan hak khusus seperti itu tak mungkin kau.
Yuuta Okkotsu—ia punya hak khusus itu.
Meski kau tak pernah tahu orang tuanya, saudaranya, semua tentangnya, kau yakin Yuuta punya hak khusus itu. Bagaimana ia menjadi jenius, bagaimana ia menjadi rupawan, dan bagaimana ia tak pernah kekurangan. Mungkin itu—itu yang buat kau risih padanya. Fakta bahwa Yuuta mendapatkan segalanya, sementara engkau tidak punya apa-apa.
Kau iri.
Makanya, kau cari-cari alasan supaya kau tidak melihat wajahnya lagi. Kau cari-cari alasan yang masuk akal, yang akan dipercaya Yuuta sang duplikat Albert Einstein, yaitu kau muak dengannya. Kau muak dengan hubungan kalian. Kau lelah, dan lain sebagainya. Kau bahkan berani memasukkan nama Yuuji padahal sahabatmu itu sangat sedih ketika dirimu dan Yuuta secara tidak jelas; putus.
Kau jahat.
Apakah kau?
Kau hanya berupaya bahagia. Tapi jika definisi bahagia semua manusia seperti itu, bukankah bumi yang damai takkan lagi ada?
Tebak siapa yang terdampak drama kalian berdua? Tentu saja Yuuji dan Rika.
"Tuhan, tolong biarkan aku bersamanya lagi. Bahkan jika itu berarti aku mati." Rika sudah letih mendengarnya, bualan omong kosong dari Okkotsu Yuuta.
Kau bergumam dalam tidurmu, "Bintang-bintang di langit membuatku senang, kenapa kau tidak?"
"Kertas yang kita lipat bersama-sama saat itu ternyata tidak berguna." Tangismu meledak seraya kau berusaha sekuat tenaga untuk tidak melompat dari balkon apartemen.
Yuuta berbicara pada kekosongan yang menemaninya, sembari bulan terlihat di ujung jendela. "Garis takdir rupanya sedang mempermainkan kita, sebab kau tidak pernah menepati janjinya."
Kau sering bertanya-tanya, kenapa ini terjadi padamu?
Kenapa kau bertemu Yuuta? Kenapa Tuhan membenci kalian berdua? Kenapa tidak seorang pun mengijinkanmu bahagia? Kenapa sejak awal kau lahir ke dunia?
Kenapa harus Festival Tanabata?
Rasa sakit ini nyata, dan kau membencinya.
"[Name]!"
Kau terkesiap. "Ya?"
"Kau melamun lagi?" Yuuji berdecak, menarik kursi di depanmu dan membuatnya berderit. "Astaga, [Name], aku tidak tahu kenapa bos di tempat kerjamu tidak memecat kau yang tidak berguna ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanabata. ✓ 𝐘𝐔𝐔𝐓𝐀 𝐎𝐊𝐊𝐎𝐓𝐒𝐔
Romansa[Festive Fall 2021, Fragments Project] © 2021 by Mayulina Eru. Rating : PG-13. Yuuta Okkotsu x Female!Reader. ❝ orihime dan hikoboshi adalah kita dan akan...