Playful Couple

Playful Couple 04

Day 2

"Aku jemput di kampus ya?

"Aku masih ada kelas, Dra."

"Udah bolos aja, aku tunggu di parkiran."

"Tapi ..."

Belum sempat Calvin berargumen aku menutup teleponnya. Setelah hari pertama Calvin sudah mau mengangkat telpon dariku, pesanku pun dibalasnya. Seperti malam tadi aku menelponya untuk rencana hari ini. Aku rasa aku mendapat respon positif.

Banyak rencana dalam otakku untuk hari ini. Karena semakin menarik hal yang aku lakukan dengan Calvin kurasa akan jadi tulisan yang menarik juga, dan di hari terakhir aku akan langsung pacaran dengan Erika. Ini akan snagat menguntungkan untukku.

Mungkin?

Sesuai permintaanku Calvin sudah menunggu di area parkir kampusnya. Wajahnya cukup manis hari ini. Balutan kemeja merah dengan dalaman kaos putih dan jeans hitam membuatnya semakin terlihat menarik di mataku. Entahlah, mungkin karena aku sedikit lebih mengenalnya.

Seandainya Calvin itu cewek, jangankan 7 hari, 7 tahun juga aku mau jadi pacarnya.

Lagi-lagi aku mengkhayal hal yang tidak-tidak. Tapi sekali lagi aku tidak memungkiri kalau Calvin memang menarik perhatianku.

"Masuk Vin, pangeran tampan datang menjemputmu."

"Pangeran tampan----" Calvin mengerutkan dahinya. "Oke, mau ke mana kita?" Tanya Calvin sembari memasang seat belt-nya.

"Day 2, kita bakal nge-date. Lovely dating for you," jawabku tersenyum.

Sebelumnya aku sudah menelpon Leo untuk meminjam alat panggang. Dan untuk itu aku harus mengorbankan CD Maroon 5 favoritku sebagai ganti aku meminjam alat panggangnya.

Aku berencana akan mengajak Calvin ke rumahku untuk makan dan asak bersama. Kurasa barbeque akan jadi pilihan terbaik, lagi pula aku juga sendirian di rumah jadi tidak ada salahnya mengajak Calvin untuk makan.

Setibanya di rumah Leo aku sudah disuguhkan senyum isengnya.

"Mana CD nya?" Leo menadahkan tanganya, "kalian berdua date kemana hari ini?" tanya Leo lagi. Calvin hanya tersenyum membalas pertanyaan Leo.

"Bukan urusan lu!" jawabku ketus.

"Padahal gue punya rencana double date sama kalian."

"Heh, kami bukan kayak pasangan kebanyakan ya."

"Pasangan maho kan? Lu pasti malu buat nunjukin ke orang-orang." Leo tertawa jahil.

Sebenarnya aku pribadi tidak merasa risih dengan perkataan Leo, tapi raut wajah tak nyaman ditunjukkan Calvin dengan sedikit senyum risih. Walaupun dia gay sepertinya dia cukup risih dengan sebutan itu.

Sedikit banyak aku tidak menyukai situasi seperti ini. Aku tidak banyak menghabiskan waktu di rumah Leo. Aku pun meminta bantuan Calvin untuk segeta memindahkan alat panggang itu ke bagasi mobil dan memilih untuk langsung pergi.

...

14.30

Di mobil.

"Vin, kamu gak papa?" Aku sedikit merasa tidak nyaman. Sejak meninggalkan rumah Leo, Calvin lebih banyak ambil sikap diam.

"Gak, Dra"

"Ayolah, Vin. Aku gak suka kalo tampang kamu kayak gini, ilang tau cakepnya."

"Dra?"

"Ya?"