SETTE

159 32 34
                                    

SETTE : POSSO IO?

Agak panjang, special chapter maybe?
Typo ingatkan

☀ 𝑵𝒐𝒊 𝒆 𝑰'𝒆𝒔𝒕𝒂𝒕𝒆 𝑷𝒐𝒔𝒊𝒕𝒂𝒏𝒐 ☀

          Aku berdiri dengan kepercayaan diri yang menyeruak di depan cermin. Menyisir rambut yang  agak kelimis sembari bersenandung. Menyambung lagu dari musik yang berasal dari speaker bluetooth di atas nakas.

         Setelah selesai, aku mengambil topi rami pemberian Nave tempo hari lalu yang kini tergantung di belakang pintu. Lalu membenahi posisi kemeja hitam motif bunga yang ku gunakan sebagai outer. Dan selesai! Aku siap untuk pergi.

         Hari ini adalah hari pertama photoshoot dadakan Nave. Setelah perbincangan kompromi 2 hari yang lalu di rumah Nave, akhirnya waktu photoshoot datang juga.

          Diam-diam aku menarik senyum kecil membayangkan ekspresi wajah Nave kala aku bersedia menjadi fotografer photoshoot dadakan disini. Manik hijaunya menyorot penuh binar dengan mulut yang menganga. Lalu setelahnya ia menarik senyum lebar sembari membungkukkan tubuhnya 90°, layaknya orang korea.

         Hah?loh dia tahu kalau aku keturunan Korea?

         Haaah biarlah saat itu telah berlalu. Saat ini lebih baik aku melangkahkan kaki menuju dapur, menyiapkan roti panggang selai strawberry, dengan segelas susu untuk sarapan pagi ini. Mengisi energi sebelum bertemu dengan pujaan hati.

        “Ayo Tae semangat!” ujarku menyemangati diri dengan senyuman yang merekah. Disertai pipiku yang terasa memanas hanya karena memikirkan rancangan kegiatan bersama Nave beberapa jam kedepan. Eh astaga pipiku merah?

        Aku menarik senyum lagi. Intensitas pertemuanku bersama akan Nave semakin bertambah. Itu artinya... haha!

☀ 𝑵𝒐𝒊 𝒆 𝑰'𝒆𝒔𝒕𝒂𝒕𝒆 𝑷𝒐𝒔𝒊𝒕𝒂𝒏𝒐 ☀

          Aku tiba di lokasi pemotretan tepat pada pukul 08.00 CET. Disana sudah ramai oleh para kru yang sibuk mempersiapkan segala macam atribut pemotretan. Mataku mengedarkan pandang, meneliti setiap penjuru lokasi pemotretan. Lokasi strategis di tengah kota yang lumayan sepi karena disewa.

         Lalu tak lama seorang wanita yang ku yakini adalah salah satu dari banyaknya kru datang menghampiriku. Mempersilahkanku duduk di bangku yang telah disediakan—khusus. Beserta 1 photobook dengan wajah cantik Nave sebagai cover berada di atas kursi.

          Aku bergumam. “Ah, ternyata ini photobook milik Nave.” Mataku bergulir melihat setiap halaman dari photobook tersebut. Melihat paras cantik Nave yang tercetak rapi di photobook tersebut.

          Kenapa gadis ini begitu cantik?

          “Halo semua!”

          Ketika sapaan tersebut mengudara, aku spontanitas terkesiap, mengangkat bokong dari kursi yang sedang aku duduki. Jemariku reflek mengambil kameraku yang semula tergantung di leherku. Sapaan ramah yang membuyarkan kegiatanku—mengagumi paras cantik Nave di foto. Kini aku disodorkan paras cantik yang sama seperti di photoboom tadi. Hanya saja yang ku lihat disini adalah paras cantik versi nyata.

𝙉𝙤𝙞 𝙚 𝙄'𝙚𝙨𝙩𝙖𝙩𝙚 𝙋𝙤𝙨𝙞𝙩𝙖𝙣𝙤 (re-publish) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang