Song For You (Anime x Reader Oneshot)

6. Home

Yang minor/dibawah umur bisa menjauh ya, dimohon pengertiannya ^^

.
.
.
.
Jujutsu Kaisen By Gege Akutami
Story by Icarus Is Peach
.
.
.
Warn!
- NSFW
- Rants
.
.
🔞
.
.
Nanami Kento x Fem! Reader
.

.

.

Teh Earl Grey yang diseduh panas, menguarkan bau citrus yang menenangkan. Macaroon manis dan warna warni. Senja yang hangat terasa begitu sempurna. [Name] duduk di atas atap yang sudah ditata rapi.

Kasur busa dan selimut tebal di atas atap memang sengaja disiapkan dari awal membeli rumah ini. Tempat untuk kegiatan favoritnya, star gazing, bersama sang kekasih. Tempat itu berada di sela-sela kelokan atap, tidak miring dan juga sedikit luas, jadi dia bisa leluasa untuk bergerak dan tidak takut untuk jatuh.

Suara gerbang yang terbuka membuat atensi [Name] beralih dari langit jingga. Di bawah suaminya turun dari mobil hitam kesayangannya. Tampaknya laki-laki itu sedang kesal. Terlihat dari gaya berjalannya dan cara melonggarkan dasinya sedikit terburu-buru.

Tidak sampai menunggu lama, jendela di belakangnya, satu-satunya jalan menuju tempat [Name] saat ini terbuka. Wajah suaminya yang super lelah itu terlihat.

Ia melepaskan kacamata, meletakkan di samping [Name] duduk. "Lelah?" Laki-laki itu, Nanami Kento, mengangguk. Beringsut mendekat memeluk [Name] dari belakang. Kento meletakkan dagunya ke bahu sang istri. "Aku lelah dengan kelakuan Satoru-san, [Name]," ada jeda di perkataannya, "bisakah kau katakan pada kakakmu itu agar tidak membuat banyak ulah di dekatku?"

[Name] terkekeh. Ia tahu bahwa kakaknya, Gojou Satoru, sangat random dan selalu banyak tingkah. Apalagi jika di dekat Kento. "Kau tahu dia memang seperti itu, kan?"

"Tapi kali ini aku benar-benar tidak bisa menahannya," dia mengesekkan pipinya ke pipi sang istri. "Iya, aku akan coba berbicara dengannya. Lalu, bagaimana kabar pekerjaanmu?" Kento berhenti dari kegiatan menggesek pipi, ia sedikit menerawang "akhir-akhir ini banyak sekali kutukan. Mereka mungkin tertarik keluar karena sikap Satoru-san." [Name] mengusak rambut pirang Kento, "tapi kau selalu bisa mengatasi hal itu kan? Suamiku memang yang terhebat. Hehe,"

"Tentu saja, siapa dulu suamimu ini." Kento mencium [Name] tepat di bibir. Melumat pelan dan menggigit kecil bibir bawah [Name]. Tangannya menjalar masuk ke dalam kemeja yang istrinya pakai, mengelus perutnya yang rata. [Name] yang tahu kemana permainan ini akan berlanjut segera menghentikan Kento. Melepas ciuman mereka secara paksa. "Kento hentikan," Kento membuka matanya, mulutnya juga masih setengah terbuka. "Kenapa?" Tanyanya.

[Name] tersenyum, berkata "kau bau keringat dan debu. Darah kutukan juga menempel di bajumu. Mandi dulu, baru aku mau melanjutkan kegiatan kita yang terhenti."

Kento mendesah, Ia tahu ia tidak bisa melawan perkataan istrinya. "Mau mandi bersama?" [Name] menggeleng. "Aku sudah mandi tadi, lihat rambutku masih setengah basah." Perempuan itu mengangkat rambutnya yang panjang sepunggung, memperlihatkan ujungnya yang basah. Kento mengecup pipi istrinya. "Baiklah, aku mandi dulu. Tunggu aku, dan aku juga mau secangkir Earl Grey panas setelah mandi," katanya sebelum berlalu menuju kamar mandi.

Tak lama, langkah kaki Kento terdengar sedikit terburu-buru. Laki-laki itu tidak sabar memeluk istrinya. Tak mau membuang waktu, Kento segera saja mendekap pinggang [Name] yang ramping, yang selalu terasa pas untuk lengannya beristirahat.