EPILOGUE

62 12 3
                                    

1 tahun kemudian..

Kamis, 13 Mei 2021.

Play : Billy Joe Ava - Ku Dengannya Kau Dengan Dia.

"Nana, abis ini bantuin mama siapin makanan ya. Keluarga Keiji bakalan ke rumah abis ini," Bisik Delilah kepada anaknya, Alana. "Iya, Uma. Lagian santai aja si, paling Keiji pasti nelpon dulu kan ke keluarganya buat ngabarin sholat Eid nya beres." Jawab Alana seraya melipat sajadahnya. Ia kemudian melihat ke arah sekelilingnya, memastikan apakah Keiji sudah keluar dari area Masjid atau belum.

Seraya menunggu habis ceramah yang ia dengarkan, Alana melepas mukena yang ia kenakan dan memasang rapih hijabnya. Sepuluh menit kemudian Alana bersama Ibunya keluar dari area Masjid dan menunggu Keiji beserta Ayah Alana di tepi sebuah toko yang tutup. Alana merapikan pakaiannya yang sedikit kusut karena terlalu lama duduk sembari melihat ke arah sekitar.

Keiji pun menghampiri Alana dan kemudian meraih pinggangnya agar mendekat dengannya, ia tersenyum kepada Alana dan mencium pelipis kepalanya. "Udah sholatnya, cantik?" Tanya Keiji. Alana menganggukkan kepalanya dengan semangat, senyumnya kini terlihat lebar ketika menatap Keiji.

"Anak muda ya emang.. Sekalinya jatuh cinta malah cuekin orang disekitarnya. Yaudah, Uma sama Abi mau pulang duluan ke rumah." Ucap Delilah. Alana dan Keiji terkekeh dan kemudian berpamitan kepada mereka berdua. Namun tak berselang lama, lonceng Katedral yang berada di sebrang Masjid berbunyi. Para jemaat satu per satu keluar dari Katedral tersebut, mereka saling bersapa ria dengan beberapa jamaah Masjid yang mereka kenal dan saling mengucapkan hari raya masing-masing.

"Selamat hari raya Idul Fitri bro!"

"Selamat hari Paskah!"

Alana yang melihat moment tersebut hanya bisa tersenyum, perbedaan diantara orang-orang tersebut tak menjadi hambatan untuk saling mengasihi satu sama lain. "Saya jalan duluan, ya?" Tanya Keiji. Alana menoleh ke arah Keiji dan mengangguk, ia membiarkan Keiji pergi mendahuluinya.

Sesaat sebelum Alana memutuskan untuk pulang, ia sempat tersenyum melihat moment yang ia saksikan tersebut. Ia pun membalikkan badannya dan berjalan pergi menjauhi kerumuman orang-orang.

"Alana..?"

Deg.

Alana menoleh ke arah belakangnya dan mendapati Eita yang baru saja keluar dari Katedral. Meski pun Eita menyapa Alana, tak ada satu pun dari mereka yang menghampiri satu sama lain. Mereka terdiam di tempat masing-masing. "Halo, Kak Eita." Jawab Alana. Eita tersenyum melihat gadis yang ia cintai kini benar-benar sudah berubah, ia tak lagi melihat rambut hitam panjangnya tergerai. Eita benar-benar tertegun melihat Alana yang semakin cantik di matanya.

"Selamat hari raya Idul fitri, Alana."

"Selamat hari raya Paskah, Kak Eita."

Mereka saling melempar senyum sebelum mereka kini saling benar-benar berpisah. "Eita? Ayo pergi! Nanti kita telat!" Alana tersenyum melihat Giselle yang kini menggandeng tangan Eita. Alana pun segera menyusul Keiji dan ikut menggenggam tangannya. Eita yang melihat hal tersebut ikut tersenyum bahagia.

Mereka kini berjalan saling berlawanan arah seraya membawa perasaan bahagia di setiap langkah yang mereka lewati. Katedral dan Masjid itu menjadi saksi semesta bahwa mereka pernah saling jatuh cinta. Meski pun Katedral dan Masjid itu saling berhadapan, itu tak menjadi hambatan bahwa mereka akan tetap bersama meskipun mereka tak akan pernah saling berdampingan hingga kapanpun.

───────────────────────────────

yeay beres! thankyou ya buat kalian semua yg udah baca ff ini dan setia nunggu on going asksk, maaf kalo rata2 ff ku angst semua. karena menurut ku, realitanya sebelum kita mencapai happy ending kita harus ngerasain sakit dulu. makanya aku berusaha realistis disini.

dan anw, aku mau rest dulu disini buat nyelesaiin ff di akun sebelah. see u di project selanjutnya!

[✓] Eita, dan Semesta ¦¦ Semi Eita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang