Chp V /SOCIUM/

593 103 4
                                    

_______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_______________________________________


Sanzu mengehela napas.
Terpaksa mencari wanita gila itu yang tak kunjung keluar.


Sanzu merasa aneh, bukankah seharusnya ada suara pertarungan bukan? Walaupun diluar. Setidaknya terdengar suara-suara walaupun hanya secuil.



"Aahhh.., pasti wanita itu mati sebelum melawan pembunuh bayaran itu. Merepotkan sekali". Gumamnya.



Ia mengambil pistol dari saku celana nya, lalu mengecek peluru yang ada di pistol itu.



Saat sampai di koridor gedung lantai 13. Ia mencium bau amis.



Tiba-tiba pria itu berhenti.



Maniknya menatap pemandangan didepannya dengan terkejut.



Didepannya, ada mayat seseorang.



Potongan-potongan tubuh yang tercecer dimana-mana. Darah yang menyiprat di segala arah. Tulang-tulang yang remuk dan hancur, dan isi perut yang tercecer. Enath itu usus, ginjal, ataupun jantung.




Mengerikan.





Ini yang pertama kalinya sanzu melihat pembunuhan yang sekejam ini.





Tapi apakah bisa ini disebut dengan pembunuhan? Ini bahkan lebih mengerikan




Sanzu teringat (Name). Ia memeriksa mayat itu, memastikan kalau mayat yang berubah menjadi remukan daging ini bukanlah wanita itu.




Yaahh, walaupun mereka sering bertengkar, sanzu tak akan tega apalagi melihat mayat ini jika diduga adalah wanita itu.



"Ini....,tubuh pembunuh bayaran".
Gumam sanzu.



"Tapi siapa?"



Sanzu teringat. Saat wanita itu bilang kalau ia adalah penyembah iblis.



Tak mungkin bukan, jika iblis yang melakukan ini?




Sanzu berusaha untuk menyangkal nya dan berjalan melewati potongan-potongan tubuh itu.




Sepanjang jalan, ia selalu melihat potongan-potongan tubuh. Entah otak yang tercecer keluar, perut yang terbelah, dan juga tubuh yang sudah tak berkepala.





Darah berada dimana-mana, sanzu mendesah kesal karena sepatu yang ia pakai harus ternodai oleh darah.




Ia terhenti di depan pintu, menduga bahwa ini adalah ruangan si tikus itu untuk menyembunyikan diri. Yah, juga terlihat jelas para mayat penjaga di depan pintu itu.




THE LIGHT OF HELL  ||tokyo Revengers||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang