prolog

73 13 3
                                    

Terik matahari menerobos masuk melewati dinding kaca kamar pemuda yang sudah siap mengenakan setelan dengan warna senadanya. Ia menggenggam sebuah bingkai foto di tangannya, berisi potret dirinya dan seorang pemuda lain dengan senyum yang begitu hangat.

"Wan, ini hari pertama gue kuliah."

"Lo liat, kan? Gue udah buktiin kata-kata gue."

"Lo juga harus gitu."

"Lo udah janji sama gue, sama bokap lo. Lo janji untuk nggak pernah sedih lagi."

"Di sana.. lo baik-baik aja, kan?"

"Bokap lo sehat, kok. Gue yang jagain soalnya."

Hari ini, hari pertama ia akan menjalani kehidupan mahasiswanya. Dan hari ini juga, tepat 100 hari setelah kejadian suram itu terjadi. Hari yang merenggut segalanya, semangat hidupnya. 100 hari mengenang kepergian satu-satunya teman dalam hidupnya. Ah, ralat, sahabat. Pemuda itu bahkan berhak mendapat gelar lebih dari itu.

Awan, satu-satunya orang yang membuatnya sadar bahwa hidup bukan hanya tentang dirinya. Bahwa bukan dia saja yang menderita, bahwa semua orang tau dan pernah merasakan sakit.

Dari banyaknya luka, selalu ada penawar. Banyak yang berjuang untuk bangkit, lalu kenapa ia harus menjadi salah satu yang menyerah? Jikalau Awan tidak pernah datang menghampirinya, mungkin keadaannya akan berbeda.

"Nanti pulang dari kampus, gue bakal jenguk lo. Dan gue pastiin gue udah punya temen baru."

ーーー




































Haaaaiiii!!!!!!

Seperti cover nya, main cast di sini adalah dohwan! Yeayy
note: bukan bxb yaa

Semoga kalian suka dan gak bosen ya! Jangan lupa dukungannya dengan vote+komen cerita ini, share ke temen temen kalian juga mungkin? Hehe.
Lov yall>3

Meramu Sendu [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang