Keynan berjalan dikoridor bersama ketiga sahabatnya. Karena bosan, mereka memutuskan untuk bermain basket saja.
Ketiga cowok itu sudah sampai di lapangan basket. Langsung saja mereka memantul-mantulkan bola dan memulai permainan mereka.
Hampir seluruh siswa keluar dari kelas saat mendengar bola basket itu dipantulkan. Ada yang berlari untuk menonton di tribun, ada juga yang menonton dari depan kelas mereka.
"WUUUU KEYNAAANN SEMANGATTT!!," teriakan para siswi yang sangat kencang.
Arga memutar pandangannya sambil tersenyum manis. Hal itu sontak menambah jeritan para siswi.
"AAAAA ARGAAA I LOVE YOUUU!!," teriak para fans Arga.
Raka menonyor kepala Arga, "Lu kalo main basket, ya main aja, kaga usah tebar pesona," serunya.
Arga malah nyengir, kemudian melanjutkan permainan basketnya. Ditengah permainan, Keynan memantulkan bolanya terlalu kencang hingga mengenai seorang siswi yang sedang berjalan di pinggir lapangan.
"AAKHH... WOY SIAPA SIH YANG LEMPAR NI BOLA?," teriak gadis itu sambil mengambil bola yang tadi mengenainya.
"GUE," teriak Keynan berjalan mendekati gadis itu.
"Balikin!," seru Keynan menatap bola itu.
"Lo ngomong sama siapa? Gue ato bolanya?," tanya gadis itu mengangkat sebelah alisnya.
"Ga usah banyak tanya," ujar Keynan merebut bola itu.
"Karna lo yang lempar bolanya, terus kena tangan gue, dan bikin hp gue jatoh. Dan lo bisa liat sendiri INI!," ujar gadis itu sambil menyodorkan ponselnya ke depan muka Keynan.
Keynan menurunkan tangan gadis itu, dan menatapnya dengan ekspresi yang mengatakan 'Apa?'.
"Lo ga liat hp gue jadi rusak?!, sekarang lo ganti rugi!," seru gadis itu memandang kesal Keynan.
"Salah lo sendiri jalan di pinggir lapangan," ujar Keynan santai.
"Kalo seandainya lo ga lempar tuh bola sampai kena tangan gue, dan bikin hp gue jatoh pun ga akan jadi masalah mau gue lewat pinggir ato tengah lapangan!," jelas gadis itu menatap mata Keynan.
Keynan menatap kesal gadis itu. Mengapa ia menyalahkannya? Yang namanya lapangan basket kan memang untuk bermain basket?
"Lo...," Keynan mengacungkan jarinya menunjuk wajah gadis itu.
"Apa?!," ujar gadis itu menatap mata dan jari Keynan bergantian.
"Woy, lo berdua pada ngapain?," tanya Arga yang sudah berada diantara kedua orang itu.
"Ngapain malah pada ribut sih?," lanjut cowok itu.
Sedangkan yang diajak bicara masih saling menatap kesal. Keynan menurunkan jarinya, dan menoleh ke Arga.
Arga tersenyum, dan merangkul Keynan. "Daripada lo berdua ribut gini...., eh lo anak baru itu kan?," tanya Arga setelah menatap gadis itu.
"Iya, kenapa emang?," tanya gadis itu.
"Jadi gini, lo bisa main basket kaga?," tanya Arga.
Gadis itu tersenyum miring, "Lo ngeremehin gue?," tanyanya.
"Dih, siapa juga yang ngeremehin, orang gua cuma nanya doang!," seru Arga.
"Back to topik woy!! Jadi gini, daripada lo berdua pada ribut..., mendingan lo berdua tanding basket aja!," ujar Arga.
"Nah bener tuh, Key," sahut Raka dan Reyga yang ikut menghampiri Keynan.
Keynan menatap gadis itu yang juga menatapnya. Ia tersenyum miring, kemudian menatap ketiga sahabatnya itu.
"Kalo gue sih ga masalah," ujar cowok itu.
"Ayok, siapa takut!!," sahut gadis itu.
Keynan menatap gadis itu, sedangkan gadis itu tersenyum kepadanya.
"Kalo gue menang, lo harus ganti rugi karna udah bikin hp gue rusak!!," tantang gadis itu.
"Dan kalo lo kalah, lo jadi babu gue selama sebulan," sahut Keynan.
"K-kok, babu? S-sebulan, gamau," tolak gadis itu.
"Kalo lo gamau yaudah, gue juga gamau ganti rugi," ujar Keynan tersenyum miring.
"Eh eh, enak aja, s-se-seminggu aja gimana?," tawar gadis itu.
"Sebulan,"
"Seminggu aja lah," gadis itu masih berusaha menawar.
"Sebulan," ujar Keynan penuh penekanan.
"Isshh, yaudah sebulan!," pasrah gadis itu akhirnya.
"Deal?," tanya Arga.
"Deal!," seru gadis itu.
"OKEE SEMUANYAA, KITA AKAN MENYAKSIKAN PERTANDINGAN BASKET ANTARA KEYNAN MELAWAAAANNNNnnnnn..... Siapa nama lo?," tanya Arga.
"Gheazora, panggil aja Ghea!," jawab gadis itu.
"OKEE, PERTANDINGAN ANTARA KEYNAN MELAWAN GHEAAA!!!," lanjut Arga berteriak.
"WUUUUU!!!," teriak seluruh siswa bersemangat.
Gue ga yakin bisa menang, kalo beneran kalah, mati gue jadi babu...., sebulan lagi, keluh Ghea dalam hati.
"Hahaha, sumpah ya, lo yakin mau nglawan kapten basket?," tanya seorang gadis yang ber name tag Renata Xaviera, mengangkat satu alisnya.
Ghea melebarkan matanya, What?! Kapten basket?, kagetnya dalam hati, sambil menatap horor Keynan.
Mati gue!, lanjutnya.
Bagaimana bisa dia tidak memikirkan tawaran itu terlebih dulu. Apalagi dia kan belum ada setahun bersekolah disini, dan belum tahu sepenuhnya tentang sekolah ini. Ditambah dia hanya sendirian, tidak berteman dengan siapapun yang bisa menceritakan segalanya tentang sekolah ini.
"Woy Ghea!! Buruan sini!!," panggil Arga.
"Iya iyaa!!," seru Ghea berlari ke tengah lapangan.
Reyga mendekati Ghea dan Keynan yang bersiap-siap untuk bertanding. Setelah ia memberi semangat pada Keynan, ia mendekati Ghea.
"Lo yakin mau tanding sama Keynan?," tanya cowok berwajah soft itu pada Ghea.
Ghea mengangguk, "Mau gamau, gue harus mau," jawabnya.
"Emm, yaudah kalo gitu..., semangat ya!," seru Reyga menyemangati Ghea.
Ghea mengangguk dan tersenyum pada Reyga. Kemudian cowok itu kembali ke pinggir lapangan.
"OKE, SATU DUA TIGA, MULAI!!," teriak Arga memberi aba-aba.
Tanpa menunggu lagi, Keynan langsung memantulkan bolanya. Keynan bertanding dengan santai, sedangkan Ghea sendiri ketir-ketir.
🦅🦅🦅🦅🦅
Thanks for reading!
Be happy guys!
See u<3
-
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYNAN
RandomKeynan Leonardo, putra dari seorang konglomerat. Dia menjadi anak satu-satunya (anak tunggal) di keluarga Leonardo setelah adiknya atau yang bisa dibilang saudari kembarnya, meninggal. Keynan tidak bisa melupakan masa lalunya dengan Keyvara yang mer...