RAJA DAN RATU -ALDEBARANANDIN-

prolog

Sebagai seorang putri dari Luminera Kingdom, Andini Willison Prameswari hidup dikelilingi kemewahan.

Puteri raja, cantik, dan pewaris satu-satunya dari kerajaan besar membuat hidup putri Andin nyaris sempurna. Sayangnya, penyakit jantung yang di deritanya sejak lahir sangat sulit di sembuhkan. Bahkan makin hari makin parah.

Hanya satu tujuan hidup putri Andin, yaitu memperpanjang hidupnya. Atau setidaknya bahagia sebelum jantungnya berhenti berdetak.

Kisah ini menceritakan kehidupan tuan putri Andini yang menjadikan tunangannya pangeran Aldebaran Algareon Kertajasa sebagai motivasi hidupnya. Meski pangeran Aldebaran tak menyukainya, tapi ia sangat mencintai pangeran tampan dari kerajaan Zephyra ini.

Kisah kasih putri dan pangeran yang selalu diimpikan oleh putri Andin akankah berakhir bahagia? Atau malah kebahagiaan itu belum datang sampai jantungnya berhenti bekerja?

***

"Kita batalkan saja pertunangan ini" kalimat itu lancar terucap dari mulut seorang gadis cantik yang sedang berdiri menatap kerajaannya dari menara istana.

Kalimat itu adalah kalimat yang dinantikan oleh laki-laki yang bersamanya selama 15 tahun terakhir, sejak mereka kecil. Namun, entah mengapa rasanya sakit mendengar hal itu nyata terucap.

Laki-laki itu membulatkan matanya, terkejut mengetahui fakta bahwa ia benar-benar mendengar kalimat itu.

"Kamu serius?" laki-laki itu bertanya.

Sang gadis melepas cincin yang melingkar di jari manisnya, lalu meraih tangan sang pria dan membuka kepalan telapak tangan sang pria.

"Bawalah, simpan kalau mau, atau buang juga tak masalah" ucapnya meletakan cincin pertunangan itu ke telapak tangan sang pria.

"kenapa?" tanya Sang Pria, ia tak tau harus apa sekarang. Di satu sisi ia senang bukan main, gadis yang mengejarnya selama 15 tahun kebelakang kini akhirnya tau diri.

"Aku tak suka padamu lagi, pangeran" jawabnya.

Pria itu adalah seorang pangeran dari kerajaan Zephyra.

"Apa kau serius puteri?"

Dan gadis itu adalah puteri tunggal pewaris kerajaan Luminera, kerajaan yang jauh lebih besar dari kerajaan milik sang pria.

"Aku tak pernah seserius ini dalam hidupku"

"Kau sudah punya kekasih?" tanya Pangeran itu.

"Apa urusannya denganmu?"

"Bukankah kau curang bila itu benar terjadi? Kau mengikatku hingga aku tak bisa memikirkan wanita lain selama 15 tahun, tapi kau dengan seenaknya memiliki kekasih? Itu balasanmu?"

"Aku mencintaimu selama itu, dan kau tak menganggapku wanita. Apa itu balasanmu atas cintaku?" tanya sang puteri, membalikan pertanyaan dari pangeran tampan.

"Aku mencintai orang lain," lanjut sang Puteri.

Sudah selesai, tak ada yang harus dipertahankan dalam pertunangan ini. Bukan begitu?