RAJA DAN RATU 1

483 58 10
                                    

"Apakah dia sudah datang Ayahanda?" seorang puteri cantik sudah menunggu tunangannya berjam-jam, tapi tunangannya tak kunjung datang untuk sekadang menjenguknya.

"Sebentar lagi sayang, Raja Alexander sudah bilang kalau pangeran Al akan datang. Sudahlah, kau duduk saja sayang. Ayah tak ingin kau kelelahan berjalan ke pintu lalu kembali" ucap seseorang yang menggunakan pakaian kerajaan lengkap dengan mahkota. "Biarkanlah pelayan dan prajurit yang akan memberitahu kita tentang datangnya tunanganmu itu" lanjutnya.

"Bagaimana penampilanku? Apa aku sudah terlihat cantik?" sang Puteri merapihkan tiara yang bersemayam di rambutnya.

"Pangeran Al akan terpesona dengan keelokan mu sayang... Cepatlah duduk, ini perintah rajamu"

"Baiklah baiklah, kau memang rajaku. Maafkan Ananda, baginda raja. Nanda tak sepantasnya membantahmu" puteri Andinpun duduk di samping sang Raja.

"Janganlah kau berkata seoalah kau bukan anakku sayang... Ayahmu ini hanya bergurau"

"Iya ayah, aku tau. Akupun bergurau, aku hanya tak sabar bertemu pangeran Al" ucap sang puteri.

Akhirnya puteri Andin dan Raja Arthur Willison kini duduk bersama. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya seorang prajurit menghadap pada sang Raja.

"Raja Willison dan Puteri, hamba izin melapor bahwa di luar sudah ada Raja Algareon beserta keluarganya"

"Apakah pangeran Al juga ada di sana?" tanya puteri Antusias.

"Iya puteri, pangeran Al dan pangeran Excel juga bersama mereka" ucapnya.

"Baiklah, aku akan menunggu mereka di sini" Raja Arthur menitahkan prajurit itu untuk pergi.

***

"Bersikaplah baik pada puteri Andin, kita berhutang banyak pada raja Arthur Willison" ucap seorang berpakaian Raja yang melngkah di depan dua orang yang gagah dan tampan.

"Iya Ayahanda" ucap salah satu dari pria gagah di belakangnya.

Merekapun sampai di ruang pertemuan, dengan berbagai suguhan yang sangat mewah, diracik khusus untuk tamu kerajaan.

Setelah berbasa basi dan saling menyapa, tiga laki-laki tamu kerajaan tadi duduk di tempatnya, salah satu dari mereka duduk di sebelah puteri Andin.

"bagaimana kabarmu pangeran, kudengar kau baru pulang dari Turki" tanya Andin pada laki-laki di sampingnya.

"Aku baik, hanya sedikit lelah" jawabnya.

"Kau tau puteri, dia langsung ingin cepat-cepat menjengukmu saat mendengar kau sakit" ucap seseorang yag duduk di samping Raja Arthur.

Pangeran Al mendengus pelan kala mendengar hal itu, "kenapa sangat mengada-ada" batinnya.

"Benarkah baginda? oh... aku sangat merepotkan" ucap puteri Andin sambil menunduk lesu.

"Janganlah begitu puteri, Al adalah tunanganmu, sudah seharusnya ia mengunjungimu bukan?" lanjut seorang yang di paggil baginda tadi, ya orang itu adalah raja Alexander Algareon, ayah dari Aldebaran Algareon dan Excel Algareon.

"Senyumlah Al, jangan buat tunanganmu itu sedih" ucap Excel berbisik.

"Kau tak tau saja, aku ingin cepat-cepat pulang kak" balas Al.

Excel hanya terkekeh mendengar keluhan adiknya.

"Andin langsung sembuh kala mendengar kalian akan datang, lihatlah dia menggunakan tiara baru" Raja Arthur menunjuk ke arah puterinya.

"Kau sangat cantik puteri, iya kan Al?" Alexander melempar pertanyaaan itu keputerannya.

Al tersenyum tipis lalu mengangguk.

RAJA DAN RATU -ALDEBARANANDIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang