Mata saling bertatap
Tapi kau tak tangkap isyarat
Raga berdampingan
Namun tak kau rasa getaran jiwa
Nafas bersahutan
Tetap tak tercium aroma rindu
Tangan saling sentuh
Pun hangatnya tak kuasa menjamahmuBahkan angin pun tak bisa hantarkan bahasa kalbu
Temaram purnama tak kau pahami sinyalnya
Riuhnya teriakan hati tak mampu runtuhkan egomuDetik berjalan menikam pusat jantungku
Sangat, sangat tajam mengikis rasa
Hingga ke celah terkecilnyaBagaimana bisa, rona senyummu
Yang hanya setipis bulu
Membelenggu kekagumanku
Sekaligus, di saat yang sama
Memecah harapkuBahwa kau tak inginkanku.
RafidaAz
KAMU SEDANG MEMBACA
83 Puisi Cahaya Bulan
PoetrySajak-sajak terbuang, yang kami kumpulkan dari ruang kosong percintaan.