Surprise

115 14 2
                                    

Author POV

'Ugh sesak' batin Bakugou yang berusaha menggerakan tubuhnya tapi tak bisa seakan-akan ada yang menahannya, iapun berusaha membuka matanya. Bakugou langsung terbelalak melihat apa yang disebelah kanannya, ya Midoriya dengan wajah polos nan imutnya. Bakugou panik ia tak bisa menggerakan tubuh, lalu ia melihat sebelah kirinya. Kedua kaki (y/n) terlihat nyaman diatas badannya Bakugou. Bakugou tak kuasa menahan amarahnya dipagi hari yang cerahpun mengeluarkan suaranya.

"OMAE!!!"

Midoriya terkerjut dan (y/n) yang terjatuh dari kasur, mereka berdua terbangun dari mimpi indah mereka karena Bakugou. Midoriya yang masih memproses apa yang terjadi, kenapa dia berada dikasurnya Bakugou. Sedangkan (y/n) mengerang kesakitan akibat jatuh dari surga eh maksud author dari kasur. Bakugou langsung menyeret mereka keluar dari kamarnya dan menutup pintu dengan keras.

"Apa yang baru saja terjadi?" tanya (y/n) yang masih setengah sadar.

"(y/n)-san, bagaimana kau bisa ada dikamarnya Kacchan?" tanya Midoriya yang dari tadi bingung karena (y/n) juga berada disana.

"Eh? Aku tidak ke kamarnya kok, kemarin aku keluar untuk minum lalu kembali ke kamarku... lagi" seakan tersadar sesuatu (y/n) melanjutkan ucapannya.

"Masaka! Aku salah masuk?!" kaget (y/n) melihat pintu didepannya.

"EEH?!"

"URUSAIII!!!"

Pintu didepan mereka terbuka menampakan Bakugou yang siap dengan kepalan tangannya.

TAK!!

Kepala mereka terjitak oleh Bakugou, keduanya sekarang duduk didepan Bakugou yang sedang berdiri sambil melipat keduanya tangannya.

"Kau!" Bakugou menunjuk Midoriya namun berhenti sebentar lalu beralih ke (y/n).

"Kenapa kau dikamarku?" tanya Bakugou dengan penuh penekanan.

"Gomen! Aku tak tahu kalau aku salah masuk kamarmu."

"Oh tidak! Jam berapa sekarang?!" panik Midoriya, tanpa mempedulikan Bakugou yang masih marah karena kejadian tadi, merasa ada kesempatan untuk kabur dari amarahnya Bakugoy, (y/n) langsung mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Tentunya mereka berangkat bersama.

Sampai disekolah, setiap mata tertuju pada mereka bertiga. Merasa diperhatikan banyak orang, (y/n) bertanya pada Midoriya, "Apa kau tak merasa mereka memperhatikan kita?"

"Etto... Kenapa ya?" Midoriyapun bingung melihat sekitarnya, sedangkan Bakugou memasang wajah geramnya dan saat itu juga orang yang melihat mereka kembali ke aktivitas mereka sendiri.

'Wah ada gunanya ya, berteman dengannya' batin (y/n).

Merekapun sampai dikelas dengan selamat (?). Saat istirahat Uraraka mengajak (y/n) ke kantin, disana sudah ada Midoriya, Iida, dan Todoroki.

"Oh, (y/n)!" Sapa sang ketua kelas. (y/n)pun disebelah Todoroki, ya karena kosong aja [fufufufu]

"Kali ini kau makan apa, (y/n)?" tanya Uraraka sambil melihat isi nampan (y/n).

"Soba dingin?" bingung Uraraka.

"Hehe, aku ingin mencobanya saja." ucap (y/n), Todoroki yang sebelahnya menatap (y/n), merasa ditatap (y/n) menoleh kearah Todoroki.

"Hmm? Ada apa Todoroki?" tanya (y/n).

"Aku suka" ucap Todoroki dengan datar. (y/n) yang sempat bingung akhirnya menangkap maksudnya, "Ah~ rupanya kau menyukai soba dingin."

(y/n)pun mencoba soba dingin yang ia pesan dan berhenti ditengah ia makan. Todoroki menatap (y/n) menunggunya berkata.

"Hmm.. tidak terlalu buruk rasanya." ucap (y/n) dan tersenyum pada Todoroki. Merekapun melanjutkan makannya namun Midoriya terlihat tak menyentuh makanannya.

Between (BakugouXreaderXMidoriya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang