Chapter I. Kita Bermula sebelum Berakhir

131 17 1
                                    

"Rasa sakitnya masih ada ternyata.." ungkap sosok wanita yang tengah berdiri di depan foto yang masih setia tergantung rapi pada dinding rumah kala ia masih remaja.


"Mau aku lepas?" tanya lelaki yang berdiri tepat disebelahnya, yang selalu setia berdiri tegak disampingnya.


"Jangan. Nanti aku lupa bagaimana kisahku bermula.." cegahnya.


"Kenapa kamu enggan melupakan kisahmu? Bahkan untuk sampai titik ini pun sepertinya hanya ada sesak yang selalu menemani.." tanya sang lelaki lagi.


"Walaupun hanya ada sesak, tapi jika tidak ada kisahku jaman dahulu, tidak ada diriku yang sekarang. Bumantaraku pernah hancur, tapi Tuhan menciptakan 6 lapisan lainnya untuk kehidupan terbaikku.. Satu per satu hilang dan pergi, tapi kamu tetap disini. Jika tidak ada kamu, mungkin saja aku akan hilang.."


"Jangan hilang. Jika kamu hilang, maka aku akan ikut menghilang.."

cegah sang lelaki, tanpa memalingkan wajahnya dan fokus memandang lekat foto yang masih tergantung itu.


"Tidak akan ada lagi yang hilang, mungki saja kita akan bertambah atau mungkin ada seseorang yang akan datang kembali. Setidaknya, kita harus mengakhiri kisah ini tapi bukan sekarang. Masih ada jiwa lain yang menunggu untuk kita tuliskan kisahnya. Aku akan tinggal, sampai Tuhan bosan dengan kehidupanku, lalu memanggilku untuk pulang dan beristirahat."

Jawab sang wanita, tanpa melirik lelaki yang ada disampingnya.


"Semoga rumah itu tetap sama, Arunika..." lirih sang lelaki


"Semoga.."


🥀🥀🥀

Semesta di Ujung Cerita [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang