HE'S A KILLER

2.7K 76 30
                                    

  Enjoy Reading Guys

-----------------------------------------------------------

  Tatapan tajam Jelvin tak pernah lepas dari gerak-gerik Bella yang sedang berdiri didepan kelasnya, pria itu ingin memastikan jika tidak ada yang mengganggu Bella.

  Bukan rahasia umum lagi jika Jelvin dan Bella berpacaran. Publik mengetahui itu, tapi publik tidak tau jika dalam hubungan itu di penuhi ke toxickan. Yang mereka ketahui hanyalah jika Bella beruntung memiliki pacar seperti Jelvin.

   Jelvin menoleh saat ada seseorang yang menyentuh bahunya yang ternyata William, sahabat karibnya. Jelvin menaikan sebelah alisnya seolah bertanya.

"Lo di panggil Mr. Alex"ujar William, Jelvin mengangguk mengerti.

   William mengikuti arah pandang Jelvin yang ternyata tertuju kepada sesosok gadis yang sedang mengobrol.

"Lo gak masuk?"tanya William

"Males"jawab Jelvin santai

    Jelvin berjalan meninggalkan William yang ternyata mengikutinya, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Jelvin langsung masuk diikuti oleh William yang menggaruk belakang kepalanya.

"Selamat pagi"sapa Jelvin dingin

"Pagi Jelvin"ujar Mr.Alex sambil tersenyum

"Ada apa Mr. Memanggil saya"tanya jelvin to the poin.

"Silahkan Duduk"ujar Mr.Alex

"Banyak dosen yang melapor ke saya kalau kamu jarang masuk ke kelas mereka"lanjutnya setelah Jelvin dan william duduk.

Jelvin menyandarkan punggungnya di sandaran kursi sambil menatap mr.alex dengan tatapan angkuh"apa saya peduli"ujarnya

Mr.alex menghela nafas mencoba untuk sabar dan tidak terpancing emosi"saya tau orangtua kamu donatur terbesar di kampus ini tapi tolong hargailah kami sebagai dosen"ujar Mr.alex

"Dari awalpun saya tidak berminat kuliah karna tanpa kuliahpun saya sudah kaya"ujar Jelvin yang kelewat tenang dan sombong, bahkan William yang berada di sampingnyapun menganga tak percaya.

"Apa yang perlu di sombongkan jika kekayaan yang kamu miliki milik orangtuamu"balas mr.alex

"Apakah itu penting"desis Jelvin tajam

"Bersikaplah sedikit seperti presiden mahasiswa pada umumnya"ujar Mr.alex

Jelvin tertawa mengejek"saya tidak suka berpura-pura"

"Saya tidak menyuruh kamu untuk berpura-pura yang saya inginkan kamu dapat menjadi contoh yang baik untuk mahasiswa yang lain"

  Malas untuk berdebat Jelvin langsung melemparkan kartu black cardnya ke atas meja.

"Pakailah dan jangan banyak bicara"ujar Jelvin sebelum melenggang pergi.

    Jelvin terkekeh saat ekor matanya melihat Mr.alex sedang tersenyum sambil memegang salah satu kartu black card miliknya, pria tua itu tidak pernah berubah.

HE'S A KILLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang