T I G A

3 0 0
                                        

T I G A

"Selamat sore adek-adek!"

"Sore, kak!" seru kami serentak.

Sesuai dengan pengumuman kemarin dari ketua kelas, sore ini setelah mata kuliah pada hari senin terakhir, kami tidak langsung pulang. Melainkan tetap di dalam kelas untuk menunggu asistensi.

"Gimana kabarnya?"

"Baik, kak." Ucap ketua kelas mewakili jawaban sekelas.

"Loh, kok, cuma satu yang jawab?"

"Baik, kak," ucap kami semua kemudian.

"Santai saja, dek. Jangan tegang-tegang gitu mukanya. Kita gak akan memarahi kalian seperti kaya PKKMB kemarin." Jelas kakak tingkat nomer 3 di depan.

Asistensi kali ini tidak dengan satu atau dua kakak tingkat saja. Melainkan dengan tujuh kakak tingkat.

Wajah kami menyiratkan tanda ketegangan memang, seperti yang dikatakan oleh salah satu kakak tingkat di depan tadi. Tidak hanya itu, selain tegang kami pun juga bertanya-tanya sebenarnya mau ada apa sih kok sampai berbondong-bondong gini.

"Oke, seperti yang telah kami sampaikan bahwa sore ini akan ada asistensi. Namun, sebelum kita memulai menjelaskan apa itu asistensi dan apa saja kegiatannya kami akan memperkenalkan diri dulu. Dimulai dari kakak yang paling kanan. Silahkan kak," ucap salah satu kakak yang berada di tengah. Seperti sang leader.

"Baik terimakasih. Perkenalkan nama saya .... dari anafarma tingkat 3."

"....'

"...."

Perkenalan pun terus berlanjut sampai dengan kakak paling ujung kiri. Percuma, meskipun aku mendengarkan habis ini pasti lupa nama-nama kakaknya.

"Nah, baik sekarang kita langsung saja masuk ke asistensi. Sebelumnya asistensi itu merupakan kegiatan mengasisteni. Kami merupakan perwakilan yang ditunjuk oleh dosen mata kuliah Kimia Analitik Kualitatif yang membantu kalian dalam praktikum nantinya."

Penjelasan terus berlanjut. Aku memperhatikan dengan seksama dan tidak lupa mencatat apa saja yang disampaikan oleh kakak tingkatku itu. Aku tahu semua ini sangat penting demi berlangsungnya proses pembelajaran di laboratorium nantinya.

Sekitar satu jam lebih kegiatan asistensi untuk persiapan praktikum pada hari jum'at depan berlangsung. Awalnya aku agak terkejut karena masih tingkat satu kita sudah praktikum. Tidak aku saja, teman-temanku pun demikian. Pasalnya hanya di kelas anafarma saja yang sudah praktikum sedangkan di jurusan maupun prodi lain masih belum ada yang praktikum.

"Apa ada yang ditanyakan lagi, dek?" tanya salah seorang kakak yang menggunakna kaca mata.

Hening. Masih belum ada jawaban karena kami juga bingung apa lagi yang akan ditanyakan. Rupanya pada lima belas menit terakhir pertanyaan demi pertanyaan telah kami lemparkan kepada mereka.

"Baik, kalau tidak ada yang ditanyakan nanti untuk laporan praktikumnya dikumpulkan ke kami sesuai kelompok yang dibagi tadi, ya."

"Baik, kak."

Melihat gerak-gerik para asisten dosen hendak pergi tersebut, aku segera mengangkat tanganku hendak mengajukan pertanyaan.

"Iya, adek yang di belakang silahkan!"

"Terimakasih kak, sebelumnya perkenalkan saya Bintang .... izin bertanya mengenai pengumpulan laporan praktikum nanti dikumpulkan H+ berapa, ya, kak?"

"Ah pertanyaan bagus. Hampir saja kami lupa kalau tidak kamu ingatkan."

"Baik, karena kalian nanti praktikumnya jam satu siang dan berakhir pukul empat sore, untuk laporan praktikumnya dikumpulkan besoknya terakhir jam delapan pagi di loker depan laboratorium, ya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DISOSIASI AFEKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang