Cewe Bego' chapter 2

201 29 2
                                    

'- SELAMAT MEMBACA-'
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND FOLLOW<3

"Berhenti"

Kata itu menghentikan langkah Fahrez.

"Apa" kata Fahrez membalikan badannya menatap sinis gadis didepannya itu, iya, Aza.

"Mmmm" Aza menunduk malu

"Ga usah ngomong kalau cuma mau buang buang waktu gue"

"Kaka ganteng" kata Aza cepat lalu membalikkan badannya malu.

"Basi"

Mustahil sepertinya membuat cowo seperti Fahrez luluh dengan wanita, justru semakin cewe itu menunjukkan sikapnya Fahrez semakin ilfeel . Semoga saja dia tidak guy .

Cewe lain pasti akan malu dan menjauh ketika mendapat kata kata menyakitkan dari cowo, tapi tidak dengan Aza. Dia tetap mengikuti Fahrez kemana dia pergi.

"Lo ga cape apa?" Kata Fahrez menghela nafas.

" Damn , Ka Fahrez nanyain gue nih?" Batin Aza membuat pipinya memerah.

" Belum dong, kan shooting nya juga belum mulai, harus semangat hehe"

"Maksud gue, lo ga cape apa ngikutin gue mulu?!" Kata Fahrez menahan emosinya.

"Kaka ga suka diikutin ya?"

"Pertanyaan bego" Kata Fahrez melanjutkan jalannya.

Kali ini Aza tidak mengikutinya, bukan karena menyerah, tapi karena cowo di belakangnya.

"Kasian"

Kata kata itu membuat Aza membalikkan badannya.

"Kampret lo" kata Aza seraya memukul lengan pria itu, tentunya tidak sakit sama sekali baginya.

Namanya Rayen, Partner model Aza sejak dia masih berusia 4 tahun.Waktu itu pertama kali mereka mendapat job iklan susu. Bukan susu beruang. Karena katanya mereka mirip waktu kecil, kalau sekarang?

"Kok lo tambah bego aja sekarang?" Kata Rayen senyum meledek.

" Berani ya lo ngatain gue bego, bego kok teriak bego!"

"Kok lo ga marah dikatain bego sama orang tadi"

"Dia ga ngomong gue bego, cuma pake kata kata kiasan aja" Kata Aza sambil mengingat perkataan Fahrez tadi.

"Buset dah kata kata kiasan" kata Rayen menertawakan kalimat Aza.

"Heh lo kalo pelajaran bahasa indonesia dengerin makanya jangan bengong haluin oppa oppa lo itu mulu" kata Rayen semakin tertawa.

"Kampret lo!, udah ngatain gue bego sekarang malah bawa bawa oppa gua" kata Aza menyubit tangan Rayen.

"Arghhh"

"Eh lo gapapa?" Kata Aza seraya memegang bagian tangan yang Rayen pegang.

"Ciee perhatian" kata Rayen meledek Aza yang tampak panik.

My Bro or My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang