- Prolog

26 6 8
                                        

Nampak ada seorang gadis berseragam SMA Leviosa tengah bermain hujan di jalanan, tepatnya jalanan dekat halte menunggu kendaraan.

Gadis itu sangat senang bermain hujan. Bagaikan hujan, awan dan langit adalah teman nya.

Gadis itu bermain hujan bagaikan tiada beban, sangat asik bermain hujan. Bahkan sampai tak memperdulikan dirinya yang sudah basah terkena air hujan.

Di belakang sana nampak ada seorang pemuda seumuran nya yang menungganggi sebuah sepeda motor, ia meninggikan kaca helmnya dan menatap gadis itu dengan tatapan aneh.

Dengan segera ia memarkirkan motornya di pinggir lalu menghampiri gadis itu sambil membawa payung lipat dari tasnya.

Ia segera menarik gadis itu ke halte, membawanya untuk berteduh.

Gadis itu mengernyit, kenapa dengan lelaki yang ada di sebelahnya? Mengapa ia di tarik sampai halte?

"Lo apa - apaansi! Gue tuh ya, lagi enak - enak main hujan! Lah, lo malah narik gue ke sini! Ganggu aja tau gak!" ujar Gadis itu dengan ketus, Kinara Shaquila Leimana namanya. Gadis yang sangat menyukai hujan, bahkan sudah menganggap hujan adalah teman nya.

Lelaki itu mengernyit lalu menatap Nara dengan tatapan aneh. "Lah, lo sendiri ngapain main hujan? Kalau lo sakit nanti gimana?"

"Masa bodo! Emang lo siapa gue? Mak gue? Bapak gue? Bukan kan!" balas Nara dengan ketus.

"Ehh denger ya, cewek cantik kayak lo itu gak baik main hujan. Kasian ortu lo kalau lo sakit nanti, gak kasian apa lo?" ujar Lelaki itu.

Nara menatap lelaki itu dengan tatapan tak suka. Sama sekali tak suka dengan lelaki yang ada di sebelahnya. "Kok lo ngatur? Lagian gue udah biasa kali main hujan!"

"Okeyy - okeyy, sebagai tanda maaf gue gimana kalau kita kenalan? Nama gue Arkana Kenzo Altarik, lo bisa panggil gue Kenzo. Kalau lo sendiri namanya siapa?" tanya lelaki itu sembari mengulurkan tangannya pada Nara.

"Idih siapa lo?! Ngajak gue kenalan segala, modus ya lo? Gak mempan!" balas Nara dengan tatapan sinisnya.

"Jutek amat si lo? Salah ya gue ngajak lo kenalan? Apa perlu gue bayar supaya gue bisa tau nama lo?" ujar Kenzo penasaran. Sementara Nara malah menatapnya dengan sinis.

"Menurut lo?!"

"Sama sekali engga, jadi apa salahnya kalau lo kenalan sama gue? Jarang - jarang lho cowok ganteng kayak gue ngajak kenalan cewek duluan,"

"Gak! Nama gue bukan buat sembarang orang, apalagi buat orang kayak lo! Sama sekali gak!"

"Gue nanya baik - baik lho, kenapa lo nya malah jadi gini? Salah emang?"

"Jelas salah! Lo itu ganggu gue!"

"Yaudah deh, kalau lo jadi pacar gue aja gimana?"

Mata Nara membola, bisa - bisanya lelaki di sebelahnya ini berbicara seperti itu. "Pacaran sama lo?!"

"Iya, sebagai tanda maaf."

"Tanda maaf apaan? Yang ada kalau gue pacaran sama lo bukanya seneng, malah depresi!"

"Gini aja deh. Gimana kalau lo sama gue pacaran Trial? Dalam seminggu, jika salah satu dari kita ada yang mempunyai perasaan sebelum satu minggu berarti dia kalah. Deal?" tawar Kenzo.

Nara berfikir sejenak, lumayan menarik juga tawaran dari Kenzo. "Oke! Yang kalah harus menuruti perintah yang menang! Deal?"

"Deal!"

***

Pluviophile atau tentang dia yang menyukai hujan, dan merasakan rasa damai ketika bersama hujan.

Ini tentang mereka,

Mereka yang bertemu di saat hujan tiba.

Namun, tak di sangka jika salah satu dari mereka ada yang sudah jatuh hati kepadanya hingga mengajaknya pacaran Trial.

Kisah Kinara Shaquila Leimana dan Arkana Kenzo Altarik.

Bukan hanya tentang mereka, tetapi juga tentang persahabatan mereka.




Pluviophile [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang