Happy reading
12 August
'Sebuah kesiapan untuk melakukannya
Namun pemikiran tentang perencanaan sebelum kesiapan yang utama, tapi tidak menutup kemungkinan ini menjadi sebuah motivasi untuk terus dikembangkan dalam kehidupan.Maka dari itu aku merencanakan sesuatu
Untuk sebuah masa cerah sebelum tiada,
Aku harap mereka bertemu sebelum sang kuasa membawa salah satunya.Tapi apa mungkin mereka bertemu? Sangat tidak mungkin tapi harus dilakukan. Bagaimanapun caranya mereka harus bertemu agar semua lancar.
Semoga waktu dapat membantuku, hanya dia yang bisa mendekatkan mereka.
Apate dan Arete ayo bertemu aku akan menuntun kalian.
_As_'
Dibawah dinginnya malam beberapa bunga bermekaran dilangit, sebuah keindahan yang dirasakan memberi kesan indah untuk dikenang meski hati mereka tidak demikian. Terlihat berbeda dari tahun sebelumnya dimana mereka tersenyum indah berbagi canda tawa tanpa mempedulikan hari esok.
Dibawah bunga langit dengan berbagai warna mereka hanya tersenyum sendu mengingat sebuah masa dimana selalu mengganggu di hari-hari mereka. Sebuah masa yang seharusnya dilupakan namun mereka memilih untuk mengenang masa itu.
"Mereka sudah mekar semua" sesaat ucapan salah satu dari mereka membuat seluruh atensi teralih. "Semua sudah mekar dan kuharap dia melihat ini meski tidak bersama kita" ia mendongakkan kepala melihat kelamnya malam dengan beberapa titik kecil disana. "Bukankah dari atas jauh lebih indah? Dia pasti menyukainya itu adalah salah satu mimpinya" rangkulan di bahunya semakin mengerat seakan ingin menguatkan satu sama lain.
"Ayo kita pulang besok kau ada acarakan?" Mereka tersenyum satu sama lain kemudian memilih pergi dengan rangkulan di bahu yang masih mengerat meninggalkan bukit untuk berlalu pulang.
Bukit yang selalu mereka kunjungi setiap tanggal tertentu karena bagi mereka bukit dan tanggal memiliki makna berarti. "Selamat tinggal bukit terimakasih sudah membuat masa indah, terimakasih sudah mempertemukanku dengan Apate."
Cuaca cerah menghias bumi bagian timur seluruh makhluk hidup melakukan aktivitas mereka. Begitu juga dengan seorang pemuda di sebuah toko roti dengan beberapa roti panggang yang siap untuk dijual. Dengan penuh senyum ia memutar tulisan di pintu toko. 'Close' terpampang dari luar toko, di jam ini ia selalu menutup toko.
Meski sebenarnya waktu menunjukan makan siang namun sudah menjadi kebiasaan ia menutup tokonya. "Saatnya bertemu mereka" dengan satu kantong besar di tangannya kemudian berjalan keluar toko. "Aku harap Meraka suka" langkah kaki ia bawa ke sebuah gang kecil dan sampai di tempat dimana sebuah tangga yang mengarah kebawah. Ia menuruni tangga kemudian berjalan kearah kanan membuka sebuah pintu dan disambut hangat oleh anak-anak disana.
"Bagaimana kabar kalian?"
"BAIK!"
"Aku senang mendengarnya sekarang ada hadiah untuk anak baik seperti kalian jangan berebut semua akan dapat! Yuna dan Yuro ikut aku sebentar ada hal yang harus kita bicarakan." Dua anak mengikutinya masuk ke sebuah ruangan dimana terdapat beberapa buku yang ditumpuk rapi di sisi dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARA DAN AKSARA
أدب الهواة95 line .ft jww Eukleia adalah luar diri kami dengan wasesa yang dimiliki. Meski dengan Apate yang membodohi diri dan lainnya serta Arete yang membangun kebijakan diri di depan umum, dengan keduanya yang dituntun oleh Askara hingga dipertemukannya K...