01. SEPHORA DAN BASE SEKOLAH

5.9K 429 88
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN YA!

INSTAGRAM: @kecoakecebur

CERITA SEPHORA [new version]

______________________

Setelah mendapatkan pesan tersebut, segera Sephora berlari sekuat tenaga keluar dari ruang Osis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah mendapatkan pesan tersebut, segera Sephora berlari sekuat tenaga keluar dari ruang Osis. Padahal dijam tersebut ia ada rapat Osis dan peran ia di sini sangatlah dibutuhkan, namun karena memang Sephora yang pandai membuat segala hal menjadi alasan ia akhirnya bisa lolos yang sebelumnya sangat ditahan oleh Bu Bekti-pembina Osis.

Sephora berlari, dia merutuki keadaan, "Ck! Gak ada jalan lain apa ya ke rooftop selain ngelewatin kantin?" Pasalnya tempat yang sudah menjadi surganya siswa dan siswi SMA LENTERA saat ini sangatlah ramai dan padat. Mau tidak mau Sephora harus menerobos kerumunan para manusia kelaparan, disaat larinya ini dia merasa tidak sengaja menyenggol sesuatu yang panas, "WOI! BAJU GUE KENA KUAH BAKSO SIAL!"

Sungguh! Sephora sudah bodoamat dengan teriakan itu. Mau kakak kelas kek, mau orang yang paling berkuasa di sekolah ini kek, dia sudah bodoamat. Fokusnya sekarang hanya untuk datang ke rooftop secepatnya. Ada 16 anak tangga, dan ini adalah anak tangga yang terakhir Sephora injak. Dia gesit menarik pintu penghalang tersebut.

Ada seorang perempuan berpakaian rapi dengan rambut tergerai serta bando sebagai percantiknya. Sephora menatapnya dengan benci, namun berbanding balik dengan perempuan yang berada di seberang sana, dia menatap Sephora dengan sendu.

"Lama tidak bertemu, Sephora. Apa kabar?"

Sephora diam. Di dalam lubuk hatinya terdapat rasa benci, muak, dan marah ketika berhadapan dengannya. Perempuan diseberang ini sangat membuang-buang waktu jika hanya ingin mengatakan hal tersebut.

"Mau lo apa? Uang?"

"Jangan terburu-buru, Ra. Kita sudah sangat lama tidak berbincang santai seperti ini. Apakah kamu tidak rindu dengan aku?"

"Langsung aja, waktu gue terlalu berharga kalau hanya untuk mendengar ocehan gak berguna lo itu. Kalo gak ada yang penting, gue pergi."

Ketika Sephora mendak meraih pintu untuk kembali ke ruang Osis, perempuan yang ia namain kontaknya dengan nama 'pembunuh' tersebut kembali memanggilnya, "Ra, aku pengen ngomong sesuatu sama kamu."

Sephora membalikkan badannya, dia bersedekap dada. "Ngomong ya tinggal ngomong."

"Maaf, tapi hari ini ulang tahun Ayah. Kamu pulang, ya, Ra? Kita rayain bareng-bareng, kaya dulu."

Sephora mendadak senyum sinis, memang hari ini Ayahnya berulang tahun, dan ia tidak melupakan hal tersebut. "Kaya dulu? Gue, lo, sama Ayah, kita semua udah asing. Kita gak akan pernah bisa kaya dulu. Udahlah ya, jalanin kehidupan masing-masing aja. Gue gak perduliin lo, dan lo jangan pernah peduli sama gue."

SEPHORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang