06. PILUNYA DATANG LAGI

2.1K 237 42
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN, YA!

INSTAGRAM: kecoakecebur

CERITA SEPHORA [New Version]

______________________

Gasendra mendekat dengan wajah merah padam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gasendra mendekat dengan wajah merah padam. Dia menarik Sephora ke kamar mandi. Tadi, setelah pulang dari warung buritan, Sephora tidak kembali ke sekolah, melainkan kembali ke rumah. Sephora kira, Gasendra hari ini ada di kantor, ternyata pria dengan sejuta kekerasannya itu duduk anteng sembari menyesap kopi hitam.

"Ternyata gini kerjaan kamu selama ini, Sephora!" Gasendra mengguyur Sephora, bahkan dia tidak memberikan jeda sedikit pun untuk Sephora bernafas. Pria keji.

Sungguh, Sephora benar-benar gelagapan di sini. Udara semakin menipis, dia kehabisan. Gasendra memang seorang monster berdarah dingin yang menjelma sebagai seorang manusia. Sephora menghindar dan terduduk lemas. "A-ampun ..." Terdengar seperti permohonan yang sangat pasrah.

Sephora kira, Gasendra akan mengasihinya, namun ... tamparan mentah yang mengakibatkan sobekan serta darah itu Gasendra berikan kepada Sephora. Darah merah pekat bercampur air membanjiri kamar mandi.

"Begajulan kamu. Sehari saja jadi murid yang bener bisa gak? Selalu pulang malam, mendapatkan nilai ter-rendah di satu angkatan. Kamu kira saya gak awasin kamu?" Gasendra memegang kasar wajah Sephora. Dengan ini, mata kelelahan dan mata penuh ketajaman itu beradu.

"Aku udah ngelakuin yang terbaik, Pa. Kalau untuk jadi kaya Athaya, aku gak sanggup."

Gasendra menghempas wajah Sephora dengan decihan, "Payah! Kalau Athaya bisa, kamu juga bisa. Jadi berguna dikit."

Sephora perlahan menunduk, dia memegang pipinya yang terasa sangat kelu itu. Hari ini, dia sudah mendapatkan banyak sekali kado, padahal Sephora tidak berulang tahun. "Jadwal makan kamu ganti besok. Kalau mau makan, pakai nasi basi yang sudah saya buang di tempat sampah." Gasendra membuka pintu kamar mendi, dan kembali ke aktivitas semulanya.

Sedangkan Sephora, dia masih dengan deru nafas yang tidak teratur. Beruntungnya, dia tidak di antarkan Gasendra ke surge sekarang. Sekilas bayangan Helena-Ibu Kandung Sephora terlihat. Beliau tersenyum seperti ingin membelai anak kesayangannya ini. "Ibu ... Rora pengen sama Ibu. Tolong, segera jemput, ya?" Bayangan itu menghilang, meninggalkan Sephora bersama kepedihan.

Sephora mengusap air matanya. Jika Gasendra tau dirinya menangis, maka hadiah itu akan ia dapatkan kembali. Gasendra memberi banyak peraturan ke Sephora. Dirinya dilarang menangis, dilarang melawan jika Gasendra memberikan hadiah. Dia dididik menjadi gadis yang pasrah jika dihadapan Gasendra. "Kalau tau dunia gue kaya gini, gue gak mau hadir dan turut serta meramaikan dunia."

SEPHORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang