JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN, YA!
INSTAGRAM: @kecoakecebur
SEPHORA [New Version]
🦢🦢🦢
Terhitung, mungkin sudah ada beberapa kapas yang habis gara-gara Sephora pakai untuk mengusap darah yang terus-menerus keluar. Dia jengah. Sephora lemparkan saja kapas terakhirnya, dan membiarkan darah baru itu menetes. "Lama lama gue bisa mati tanpa harus bunuh diri," kata Sephora.
Dia menyenderkan badan lelah. Melirik dan membuka laci yang ternyata berada di dekatnya. Satu benda dengan banyak kisah menyedihkan itu Sephora ambil. "Apa mungkin, kalo misal gue tiba-tiba pulang tanpa pamit, Papa bakal sedih?"
Sephora mengamati bekas merah cair diujung runcing cutter yang ia pegang. "Pertumpahan darah?" ujarnya bersama nada pasrah dan capek.
"Bu, anakmu berantakan." Ujung runcing dengan sejuta kisah menyedihkan dan pilu itu hampir saja membelah nadi Sephora. Namun, entah karena bisikan Helena atau apa, tiba-tiba pergerakannya berhenti untuk sesaat.
Sephora mengamati dengan jelas pisau cutter yang berada di tangan. "Tapi, kalo gue mati sekarang, gue gak bisa lihat Reiga lagi, dong? Ih, gak mau gak mau!" Cutter itu dengan tidak sengaja Sephora lempar ke sembarang arah. "Gue belum dapatin dia, masa gue udah metong aja."
Sephora lekas berdiri, mengabaikan beberapa kesedihan yang sudah ia lalui malam ini. Dia menarik kursi belajar dan mengambil pena yang tergeletak di meja. "Kayanya, gue harus nulis list pertahanan hidup."
Tangan lentik yang ternyata memiliki banyak luka coret horizontal mulai berlari ke sana kemari menulis beberapa hal sulit yang harus ia penuhi. Sephora mengangkat kertasnya ketika selesai, dengan senyum bangga yang menutupi adanya lara itu mekar. "Gue sengaja buat keinginan yang sulit banget untuk gue penuhi. Biar nanti, kalo gue ada dipuncak penyerahan ada alasannya untuk hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPHORA
Ficção Adolescente[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] _________________________________________ ⚠️ PROSES REVISI NEW VERSION⚠️ Hukuman menjadi Ketua Osis sementara membuat Sephora bosan. Untuk menghilangkan rasa bosan itu, ia merangkai sebuah mis...