1.

143 10 0
                                    

Ayo mulai cerita keluarga ini heheh!

ENJOYYYY

Hari minggu pagi, rumah sangat sunyi karena 4 laki-laki itu masih berdiam diri dikamar dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang masih tidur seperti Juan dan Asa. Ada juga yang sudah rapih seperti Dita dan Shaqi. Ngomong-ngomong, hari ini Dita tidak ke toko.

Sedangkan Yanti sedang di toko untuk memantau karyawan nya. Biasanya, beliau akan pulang jam 11 siang dimana anak-anaknya sudah bangun semua. Mereka akan sarapan sekaligus makan siang bersama. Bukan apa-apa, tapi ini memang sudah kebiasaan Anak-anaknya disaat hari minggu. Mereka lebih memilih mengemil buah disaat pagi dan baru makan sekitar jam 11-12. Pernah waktu itu Yanti membuat sarapan tapi akhirnya harus dipanaskan lagi untuk makan siang. Jadi ya sudah lah, toh anak-anaknya akan sarapan seperti biasa jika tidak hari minggu. Fyi, Dita dan Asa satu kamar. Juan dan Shaqi juga satu kamar.

"Hoaammmmm." Juan merentangkan kedua tangannya. Matanya masih tertutup tapi badannya sudah terduduk. Masih mengumpulkan nyawanya, dengan lesu dia bertanya kepada Shaqi, saudara sekamarnya.

"Jam berapa Qi?udah siang ya?" perlahan mata Juan terbuka. Dia menggaruk-garuk lehernya seperti orang kebingungan.

Shaqi yang sedang bermain game pun menjawab, "gak. Ini masih pagi."

Mendengar jawaban Shaqi, mata Juan melebar, "WAHHHH SERIUS LO? WUIHHH ANJIR PEMECAHAN REKOR NIH GUE BANGUN PAGI. WEH HARTO! CEPET LINGKARI TANGGAL INI! CEPET WOY!!"

Dengan antusias, Juan melompat ke kasur Shaqi. Namun, Juan kembali lesu saat mendengar kelanjutan ucapan Shaqi.

"Pagi kalo di Dubai."

"Jam 11 ini. Lo Kalo molor udah kek orang mati aja." Lanjutnya.

"Tinggal bilang siang kek! Ribet amat idup lo!" dengan kesal, Juan mengambil ponselnya.

"Wan? Lo pengin urab gak?" celetuk Shaqi tiba-tiba.

"Urab? Eh iya udah lama juga gak makan urab ya. Coba cek di jendela,dikebun kangkung nya dah bisa dipanen apa belum."

Shaqi pun melakukannya,"Udah Wan. Malah ada cabe-cabean juga. Gede-gede lagi."

"Cabe-cabean apaan? Jelek amat seleranya." tiba-tiba Dita datang dan menyautinya.

Mendengar sautan Dita, Juan teringat salah satu sound di tiktok.

"BAGAIMANA AKU BISA PACARAN, SEDANGKAN CABE-CABEAN DIRUMAHKU LEBIH GEDE DARI PUNYAMU, ADUHH SELERANYA GANTENGGG!!! HAHAHA!" Juan menyanyikan sound sambil mencolek dagu Shaqi dan tertawa terbahak-bahak.

"Hahahha" Dita juga tertawa mendengarnya.

Bukk

Sebuah guling melayang ke muka Juan. Hal itu membuatnya berhenti tertawa.

"Brisik lo, Teng! Cuci muka sana. Jelek tau!" ucap Shaqi sebal.

Shaqi menatap Dita,"ada apa Mas?"

"Heh Harto! Enak aja Lo ngatain gue jelek. Cakep gini!"

"Cakep dari mana?dari lobang closet?!"

"Anj-"

Shaqi dengan cepat mencomot mulut Juan.

4 Siblings | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang