4.

52 5 0
                                    

Dirumah, Dita sedang diwejangi oleh Yanti sebelum dia pergi.

"Pertama kamu jangan pulang malem malem, jangan biarin Shaqi ikut tawuran sama si Juan. Kalo ikut? Strap aja motor mereka selama satu minggu. Jangan begadang terus. Cola sama mie instan harus dikurangi! Biar nanti Cio yang masak buat kalian. Akur-akur deh kalian jangan gelut terus. Kasian Jinan sama Cio nanti. Terus rumah harus bersih. Lakuin sesuai tugas yang selalu mamah bagi. Dan yang paling penting!PAS MAMA PULANG GAK ADA YANG PADA LECET!" Wejangnnya dengan tegas.

Dita hanya mengangguk-angguk saja menyanggupi ucapan Yanti.

"Itu mah gampang mah. Yang susah tuh kalo si duda sebelah nanyain mamah terus. Pusing kita tuh." keluh Dita.

"Noh!sapu samping pintu ada. Tinggal gebuk aja." ucap Yanti santai.

"Nih kita gebuk aja gapapa? Gak kualat mah?"

"Ya jangan lah! Tutup pintu aja."

"Yaudah ayo mas anter ke stasiun. Sekalian mau benerin laptop."

Dita meraih kunci mobil yang ada di nakas televisi dan menggendong tas yang berisi laptop Jinan.

Sesampainya di stasiun.

"Mamah harus jaga kesehatan disana ya." ucap Dita.

Yanti menangkup pipi Dita, "Iya mamah bakal jaga kesehatan. Jaga diri baik- baik yah. Mamah titip adik-adikmu." Yanti mengecup dahi dan kedua pipi Dita.

"Mamah pergi dulu. Byee!"

"Byee!" setelah Yanti memasuki kereta, Dita pergi meninggalkan stasiun dan menuju tukang service.

Kesorean Harinya sekitar jam 3...

Asa,Shaqi,Juan sudah pulang dari sekolah dan sekarang sedang duduk di ruang TV.

Dita turun dari lantai dua,"Mas berangkat dulu ya. Jam 8 mas pulang. Oh iya nanti kak Jinan sama bang Cio Dateng sekitar jam 6. Shaqi nanti lo yang nyusul mereka ya."

"Tapi mas?emang kudu banget gue yang nyusul?kenapa gak si Juan aja mas? Atau Kak Asa aja deh mas yah. Jangan gue." Tawar Shaqi

"Lah kok gue?gue mau grooming si Sibin."saut Juan.

"Kalo Kakak bisa pun Mas nyuruh kak Asa. Tapi dia mau beli buku sama nyari bahan buat praktek dia. Udah nurut aja apa susahnya si." Balas Dita menanggapi tawaran Shaqi.

"Tapi-"

Ucapan Shaqi terhenti kala suara dering ponsel Dita berbunyi.

"Halo? Kenapa Den?" Tanya Dita mengangkat telponnya.

"Lama amat Lo. Cepet berangkat!ada masalah nih sama presentasi kita."

"Kok bisa!?"

"Udah makanya Lo kesini cepetan!"

"Oke oke gue OTW sekarang."

Tut

"Tolong mas lah Qi. Tinggal jemput doang. Udah dulu Mas mau berangkat." Dengan tergesa-gesa,Dita berangkat kuliah.

"Cuma jemput doang Qi. Nanti biar kamar bang Cio gue yang beresin." Ucap Asa.

Shaqi yang tadinya lesu sekarang bersemangat,"Kak Asa emang best!"

"Pamit nongkrong dulu ya kak heheh" pamit Shaqi .

Asa mengangguk dan berpesan,"pulang-pulang gausah bonyok kalo gak mau ribet sama kak Jinan dan bang Cio."

"Oke!"

Setelah Shaqi pergi, Juan menatap Asa dengan senyum yang menampakkan semua giginya.

"Kakak emang best deh hehhe. Makasih ya udah mau bersihin kamar bang Cio."

4 Siblings | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang