🌸 mood swing 🌸

258 13 0
                                    

Waktu menujukkan pukul 1 malam, waktu yang tepat untuk semua orang tertidur dan mengarungi mimpi tapi itu tidak untuk namja yang berperawakkan mungil. Dia duduk di sofa dengan keadaan gelap.

"Hiks... Hiksss"

Suara tangisan terdengar lirih dari namja tersebut, dia menangisi layar Hp-nya. Ingin menangis meraung tapi dia takut membangunkan orang lain.

Nyatanya dia sudah membangunkan orang lain yang tidur di kasur dekat dia duduk

"Chenle~ya, kau menangis?" Chenle si namja yang menangis semakin jadi.

"Doyoung Hyuung.." Chenle merengek sedih membuat doyoung langsung mendekati chenle

"Waeyo?" Tanya doyoung sedikit khawatir, bukannya menjawab tapi chenle menyodorkan hp nya ke depan wajah doyoung

"Kenapa dengan lava cake nya?"

"Mau"

"Sekarang?" Chenle mengangguk dengan wajah imut walau sehabis menangis, membuat doyoung ikut sedih

"Tapi-"

"Ini keinginan aegi, hyung" Chenle memelas kan matanya dan tangan kanannya mengelus perutnya yang berisi bayi berumur 5 bulan

Lemah, adalah kata yang pas saat ini untuk doyoung. Dia sangat lemah jika bersangkutan dengan chenle sang suami (?) ditambah sekarang calon buah hati mereka, doyoung benar-benar lemah sekarang.

"Mana ada jam segini toko kue, besok saja bagaimana? dengan es krim?" Chenle memasang wajah datar membuat terdengar satu helaan nafas.

"Aku akan mencarikan nya" Chenle langsung mengubah mimik wajah nya dari datar menjadi tersenyum lebar.

.
.
.

Doyoung baru 45 menit keluar untuk memenuhi rasa mengidam chenle, dia sudah keliling dan bertanya dengan aplikasi pintar untuk mencari toko kue tapi tidak ada juga yang memiliki kue yang diinginkan chenle.

Sekarang dia pulang karena chenle sudah tidak ingin makan kue dia ingin makan ramyeon buatan doyoung.

"Hyuung" Chenle berlari berhamburan memeluk doyoung bukannya senang disambut tapi itu membuat doyoung marah.

"Sudah berapa kali aku mengatakan untuk tidak berlari apalagi melewati tangga seperti tadi?!" Ada nada marah karena ketidak hati-hatian chenle, chenle sangat aktif membuat doyoung semakin pusing.

"Hyuuung.. Apa aku gemukan?" Tanya chenle sambil mengadahkan wajahnya menatap doyoung yang tinggi. Terlihat waish chenle yang sayu dan air mata berkumpul di pelupuk mata nya

"Anii, wae?" Doyoung sedikit bingung dan heran.

"Bohong. Hyung bohong.. Huwaaa" Doyoung gelagapan (?) melihat chenle yang tiba-tiba menangis.

Doyoung tidak mungkin jujur, itu membuat diri nya dalam bahaya.

Seperti beberapa minggu yang lalu chenle bertanya apa dia makan banyak akhir-akhir ini dan tentu saja Doyoung menjawab dengan jujur kalau chenle makan banyak karena bisa dia menghabiskan steak premium 3 porsi sendiri dalam sekejap.

Akhirnya chenle ngambek dengan pulang ke rumah orang tua Doyoung, membuat Doyoung kena omel oleh mama kim, wejangan panjang lebar dan geratis telinga yang memerah dengan rasa sakit.

"Aniyaa... Hyung jujur kok. Kau kan membawa bayi kita, jadi semakin bagus jika berisi. Itu wajar" Doyoung sedikit takut karena tidak dapat respon dari chenle.

"Chenle" Panggil lembut Doyoung karena masih mendengar isakkan tangis chenle "aku salah bicara?" Doyoung sedikit takut dengan orang hamil karena sangat sensitif.

Wor(l)d ~ CL Harem [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang