"udah malem, udah jam segini Hin, masih gak mau dibuka?" tanya Tay yang sedang sibuk mengelap meja meja.
"iya ini Te, baru di buka. Duh deg deg an ih" jawab New, yang sedang duduk di salah satu kursi.
Tay melihat New yang menutup matanya dan sambil meracaukan doa.
Kemudian dia tertawa kecil dan melanjutkan mengelap kembali meja tadi."Te aku diterima" teriak New
Tay yang mendengar itu pun langsung menghampiri New.
"ini Te namaku ada" kata New sambil menunjukan layar ponselnya ke Tay.
"iya aku liat. Selamat ya hin"
Mereka berdua pun saling berpelukan."ciye jadi mahasiswa s2" kata Tay ketika mereka sudah melepaskan pelukannya.
"iya aku masih nggak nyangka. Eh ayo Te aku traktir, sekaligus perayaan kabar baik ini" ajak New semangat.
"kamu kabarin orang rumah dulu gih"
"oh iya lupa"
Tay langsung saja pergi ke arah meja kasir dan mengambil totebag hitamnya sambil menunggu New menelfon.
New kemudian memberitahu kabar gembira itu ke keluarganya yang ada di luar Bangkok.
"yuk Te" ajak New saat dia telah menyelesaikan telfonnya.
Tay menganggukan kepalanya sambil tersenyum, dan kedua nya pun keluar dari tempat itu.
Tay merupakan pemilik kafe kecil, sekaligus toko bunga. Dan New adalah sahabatnya saat masih di perguruan tinggi.
Tay mengelola kafe dan toko bunga ini karna kakaknya harus pergi ke luar negri untuk bekerja.
Dan tentu saja dia dibantu New yang sekaligus bekerja sambil nunggu pembukaan pendaftaraan program magister.
Sebenarnya juga ada 1 orang lagi, pekerja paruh waktu yang membantu Tay mengelola kafe dan toko bunga ini.
"yah kamu gak bisa bantu aku di kafe lagi dong" kata Tay.
New yang memasukan mie nya kemulut nya langsung saja menggelengkan kepalanya.
"bisa kok, kan aku gak kuliah 24 jam. Uhuk" New tersedak.
"hoi telen dulu baru ngomong" kata Tay memberikan minum ke New.
"aku bantuin, lagian aku masih butuh uang" kata New cengengesan.
Tay tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Dia sebenarnya tau New ini berasal dari keluarga kaya, gak harus sambilan di kafe Tay pun dia tetep dapet uang saku.
"oh ya terus hari pertama masuk kapan?" tanya Tay
"minggu depan, dan aku belum nyiapin apa apa"
"santai aja masih ada 1 minggu, kalau kamu butuh bantuan kamu bisa bilang aku"
"iya Tuan Tay" kata New dengan nada yang dilebih lebihkan.
Tay yang gemas langsung saja menggambil pangsit di mangkok New.
"eh pangsit ku" kata New yang mencoba merebut pangsit tersebut dengan sumpitnya, tapi telat karna Tay telah memasukannya ke mulutnya.
"awas kamu Te, ini aku ambil ayam mu" kata New yang langsung memakan ayam dari mangkoknya Tay dan memakannya.
"hin, kan aku masih mau makan ayam nya" kata Tay sok cemberut.
"salah sendiri ngambil pangsit ku" New memeletkan lidahnya.
Dan keduanya kini tertawa bersama.
~•~
4 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home For All Season
FanfictionBagi semua orang Tay itu baik, gak pantas disakiti, dan banyak yang mencintai dia. Namun bagi New, Tay adalah rumah. Rumah dimana dia bisa pulang numpang tidur dan kemudian menikmati hal lain di luar. Tidak masalah Tay diperlakukan seperti itu.Yang...