BAB 4 : Musim Yang Harusnya Tidak Ada

203 25 10
                                    

"Te, beli kopi dulu yuk, ngantuk banget" ajak New ketika mereka melewati toko kopi.

"iya, sini ya" kata Tay yang membukakan pintu untuk New.

"makasih" kata New dengan menundukan badan nya ala ala putri kerajaan yang mengucapkan terimakasih.

Tentu saja hal itu membuat Tay tertawa kecil.

"New" sapa seseorang.

New dan Tay langsung saja menengok ke sumber suara.

"aw, ada kalian?" kata New saat tau yang menyapa adalah Mike, New juga melihat teman temannya yang lain.

"hallo Tay, inget kita kan? Yang minggu lalu ketemu di bar?"tanya Mike ke Tay.

"iya. Mike " kata Tay menganggukan kepalanya.

"oh ini yang namanya Tay" kata Jane.

"Te, ini Jane, ya bener Jane dia Tay" kata New memperkenalkannya, karna pas di bar kemarin Tay gak ketemu Jane.

"hallo salam kenal, New sering cerita soal kamu. Kamu ada kafe kan?" sapa Jane ramah.

"iya"

"wah kapan kapan kita nongkrong disana aja" ajak Gigi.

"iya, aku bakal kasih harga spesial buat kalian" canda Tay sembari tertawa kecil.

"hahahaha, eh sini Tay duduk dulu" ajak Mike yang menepuk bangku sebelahnya.

"oh iy" baru saja Tay mau mengiyakan, tapi New keburu menyela.

"oh Tay kamu gak balik ke kafe?" tanya New

Tay melihat wajah New beberapa saat, kemudian dia menganggukan kepalanya.

"oh iya, aku mau balik ke kafe, masih ada kerjaan. Semuanya aku duluan ya" pamit Tay yang langsung meninggalkan tempat itu, bahkan dia belum sempat mendapatkan respon dari semuanya.

"kok Tay buru buru sih, emang kafenya gak ada pegawai?" tanya Mike.

New langsung duduk samping Jane.

"iya, kan dia temen kamu New, artinya temen kami juga" kata Jane.

"gak bukan gitu, tapi emang kita tadi mau pergi ke kafenya" kata New dengan senyum tipisnya.

"terus kenapa kamu gak ikut Tay?" tanya Jane

"aw kan ada kamu Jane" ceplos salah satu teman mereka.

"tapikan New dateng nya sama Tay" balas Jane.

"udah lah bahas itu terus. Aku mau pesen dulu ya" kata New yang langsung berdiri dan pergi untuk memesan.

•~•

Beberapa hari kemudian.

"ayo buruan Tay lama banget sih?"

Saat ini teman teman kampus Tay datang ke kafe Tay, dan menjemputnya, untuk makan malam bersama.

"iya bentar, aku ajak New ya" kata Tay yang masih mengenakan apronnya, tangan nya masih basah karna baru saja selesai membersihkan dapur.

"hem kita gak bisa nolak kalau itu" kata Toptap.

"makasih, bentar lagi dia sampe kok. Eh bentar kakak ku telfon, aku angkat dulu ya" kata Tay yang langsung pergi ke arah dapur.

"eh iya, kenapa kita harus selalu nunggu New ya" tanya Puimek.

"hah kan udah sepaket tuh, ngajak Tay harus ada New nya" balas Jan.

"kadang males banget gak sih sama New, sebenernya anaknya biasa aja, tapi perlakuan dia ke Tay gak oke banget" kini Gun yang berbicara.

"iya, dia tau sadar gak sih, Tay udah segitu baiknya ke New, dan kita aja tau kan Tay punya perasaan ke New, tapi gitu banget" tanggap Toptap.

Home For All SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang