BAB 2 : Musim Lama Tay

196 28 5
                                    

Beberapa minggu kemudian.

"iyakah, bagus itu filmnya?" tanya Jane ke New di kantin kampus mereka.

"ehm aku udah nonton" kata New mengangguk semangat.

"ish gak ngajak. Emang kamu pergi sama siapa?"

"sama Tay"

"oh, kalian deket ya?" tanya Jane dengan nada aneh.

"banget malah, kita tuh seselera kalau masalah film, tapi nggak kalau makanan. Aku suka manis dia suka pedes. Makanya kita kalau pesen makan tuh kadang suka beda, tapi nanti bisa saling ngicipin" jawab New semangat.

"oh gitu"

"kapan kapan aku ajak ke kafenya Tay ya. Kamu sih sibuk terus"

"iya kan aku juga udah ada kerjaan. Berarti kamu gak bisa dong nonton filmnya lagi?"

"bisa, kamu mau nonton? Aku temenin"

"iya mau, makasih"

New pun tersenyum, dia kemudian melanjutkan makannya kembali.

~•~

"Tay" panggil seseorang mengagetkan Tay dari lamunannya.

"aw phi Mook, sudah selesai bersih bersihnya?" tanya Tay.

"iya, phi pulang dulu ya?"

"ehm, hati hati phi"

Tay memberi salam nya.

Mook pun berbalik tapi dia justru bertemu dengan seseorang yang dia sudah hafal.

"phi Mook" sapanya sambil memberi salam.

"aw, Namtan, sudah lama gak ketemu. Gimana kabar mu?"

"baik. Namtan sekarang kerja nya lembur terus, jadi jarang deh main ke sini" kata nya tersenyum kecut.

" kerja boleh, tapi jangan lupa jaga kesehatan" ingat Mook

"iya, oh ya Phi Mook disini kerja ya?"

"iya bantuin Tay, jaga bunga. Oh ya kamu sering sering kesini dong"

"iya phi aku usahain"

"yaudah phi pulang dulu ya" pamit Mook ke Namtan.

"Tay" sapa Namtan ke Tay.

"Namtan, jadi mau makan bareng"

"iya, Nanon mana?" Namtan pun celingak celinguk mencari keberadaan pegawai nya Tay.

"aku lagi suruh bersihin toilet"

"oh hahaha. Oh ya New mana?"

"New pergi sama temen nya. Aku bersihin sana bentar ya"

Tay pun pergi untuk membersihkan beberapa meja.

"tuh kan coba kalau kamu manut aku, kafe mu bakal lebih mudah kamu handle dan sekaligus toko bunga sana, jadi gak perlu sampe nyari pegawai lagi"

"emang dari dulu pengen nya phi Mook bantu kerja kok"

Kata Tay yang masih membersihkan mejanya.

Yang hanya dibalas decakan oleh Namtan.

•~•

"ini Tay desain kafe yang kekinian, ini juga memudah kan kamu buat manage kafe sama toko bunga. Dan pastinya minimalis tapi tetep nyaman" kata Namtan memberikan sebuah kertas yang berisi gambar desain kafe.

Setelah tau kafe punya kakak nya ini akan diurus Tay, Tay pun punya rencana mengubah kafe nya dengan desain yang baru.

Dan Namtan membantunya dengan mencarikan desain kafe yang lagi hitz.

Home For All SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang