"Eh iya, gue penasaran sama cerita lo."
"Apa sih yang mau lo ceritain?" tanya Denis.
"Jadi gini,"
Denis memperhatikan Asep dengan saksama.
"Aduh, aing hayang ngising euy.." Asep memegang perutnya, sepertinya terasa sakit.
"Ah sia mah..."
"Gue udah serius, pencerita malah pengen buang aer..."
"Yeuh. Sabar atuh."
"Tungguan weh. Da moal aya spoiler."
Denis mengangguk. Kemudian Asep berkata, "Jack, Jane. Sama Paman dulu ya."
"Iya, Ayah," jawab mereka serentak.
Asep mencari lahan kosong yang berlubang. Namun akhirnya ia menemukan sebuah WC. Terdengar mustahil, namun ini benar-benar nyata.
20 Menit kemudian~
Akhirnya mereka bercerita tentang peristiwa yang mereka alami semalam.
"Yang benar aja lo?"
"Masa ada yang nyalain speaker?"
"Lo juga yang benar."
"Mana ada orang ke tengah hutan malam-malam?" tanya Asep membuat Deni terdiam. Kemudian, Denis berkata, "Ada lah."
Asep menaikkan alisnya, menjawab, "Siapa?"
"Kita."
Asep seketika terdiam setelah mendegar satu kata yang dilontakan oleh Denis.
"Apakah gara-gara Paman lihat sosok itu, Paman jadi gemataran?" tanya Jane.
"Dan membuat wajah Paman Denis pucat?" sambung Jack.
"Nggak juga."
Denis malu untuk mengakui kebenaran Jane dan Jack. Karena semua yang dikatakan oleh mereka memang benar.
Sementara Jack dan Jane terus saja menggoda Denis yang masih tersipu malu.
"Paman takut hantu ya?"
"Paman takut gelap ya?"
"Paman pecundang."
10 Menit kemudian, akhirnya mereka meneruskan perjalanannya. Sambil mencari tempat penginapan yang pernah Niko ceritakan. Semoga saja mala mini juga mereka menemukan Erwin dan juga tempat itu.
Lama sekali mereka mencari Erwin, hingga baskara sudah bersiap pergi meninggalkan malam.
"Erwin!!!"
"Win..."
"Lo di mana?"
"Gue di sini," jawab Denis.
"Lah malah lo jawab??"
"Lagian lo nanya ke siapa sih/"
"Ke si Erwin atuh."
Tiba-tiba Jack merasa ingin buang air kecil kemudian ia berlari menjauhi rombongannya. Tanpa izin dan sepengatahuan sang ayah.
Akhirnya Jack menemukan sebuah bilik wc di pinggir hutan, ia masuk ke dalamnya.
Semntara Sang ayah, masih mencari temannya, Erwin.
Karena lelah berjalan, Jane meminta ayahnya untuk menggendongnya.
Dan ketika ayahnya menggendong anaknya, jane melihat ke belakang. Ia terkejut, karena ia tak melihat keberadaan kakaknya. Lalu Jane berkata pada ayahnya, "Ayah."
![](https://img.wattpad.com/cover/277264887-288-k508144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MASIH INGATKAH KAU JALAN PULANG?
Diversos"Sep, kok kita enggak nemuin tempat penginapan yang pernah Niko bilang ya?" "Dia serius enggak?" "Atau kita yang dikibulin?" tanya Asep khawatir. "Gue kenal dekat sama dia. Gue tahu ciri-cirinya kalo dia bohong." "Jangan terlalu percaya sama oran...