Pilihan Tepat

5.5K 689 48
                                    

Kalimat apa yang tepat untuk menggambarkan situasi yang saat itu sedang terjadi di sebuah sungai yang penuh dengan kenangan ... Sasuke berdiri di bawah tatapan intimidasi dua orang yang memiliki pengaruh cukup penting untuk Konoha. Seorang Hokage pemimpin desa dan seorang ketua klan bangsawan kaya raya yang tidak sedikit menggelontorkan dana untuk menyokong pembangunan Konoha. Sasuke berada di tengah kedua pria yang bibirnya terkatup rapat dengan wajah harap-harap cemas menunggunya berbicara ... menunggunya mengungkapkan alasan mengapa ia ingih Hinata yang menjadi rekan satu tim dalam misi khusus yang mereka berikan.

"Katakan.Uchiha.Sasuke!" tiap kata yang Hiashi ucapkan terdengar begitu dalam dan penuh penekanan.

Sasuke memilih berbalik ke arah Hiashi, membelakangi Kakashi. Memang keadaan mereka sangat tidak pas jika harus membicarakan hal penting seperti itu, namun mau bagaimana lagi, Hiashi seakan memaksa ingin mendengarnya langsung detik itu juga.

"Bukankah itu menguntungkan bagi kalian?"

Hiashi mengangkat sebelah alisnya.

"Kalian sudah mengambil alih wilayahku ... dan akan lebih baik jika salah satu dari kalian menetap di sini--"

Sasuke mengatur napas sebelum melanjutkan kalimatnya.

"--sebagai seorang Uchiha."

Dada Hiashi bergemuruh. Jika itu alasan Sasuke melamar Hinata, demi Kami-sama ia tidak akan segan-segan menentang sang ayah untuk menolak lamaran tersebut.

"Kau!"

"Tunggu Hiashi-sama!"

Kakashi mencoba menengahi keduanya. Ia tahu Hiashi telah tersulut emosi. Memang terlihat bukan Hiashi yang seperti biasa, namun Kakashi mencoba mengerti posisi Hiashi. Putri kesayangannya akan menikah dengan Sasuke yang notabene adalah seorang mantan nuke-nin.

"Apa aku salah?"

Kakashi sudah berdiri di sebelah Hiashi.

"Tenangkan dirimu, Hiashi-sama."

"Hm."

Sasuke melihat bergantian pada dua orang pria yang kini berdiri di depannya. Jarak mereka yang hanya beberapa meter memungkinkan Sasuke dapat dengan jelas membaca ekspresi wajah keduanya.

"Aku adalah Uchiha. Aku menginginkan seorang pendamping yang status sosialnya sama sepertiku, bukankah itu terdengar masuk akal bagi kalian?"

Kedua tangan Hiashi mengepal. Sasuke benar. Klan yang paling serasi disandingkan dengan Uchiha adalah Klan Hyuuga, terlepas mereka berasal dari satu nenek moyang yang masih ada hubungan keluarga. Baik Hyuuga pun Uchiha adalah dua klan bangsawan yang cukup berpengaruh di Konoha, mengingat Klan Uchiha hampir punah, mau tidak mau Konoha bertanggung jawab untuk memastikan Klan pemilik sharingan itu tetap ada. 

Tapi dari sekian banyak gadis Hyuuga, mengapa harus Hinata?

"Menurutku, Hinata adalah pilihan yang tepat untuk melahirkan calon penerus Uchiha."

Sasuke merasa dadanya menghangat setiap kali mulutnya melafalkan nama Hinata.

"Hinata adalah gadis yang kuat dan--"

Sasuke menggantung kalimatnya, ia memilih untuk melanjutkan dalam hati 'anggun'

"Sasuke dengar! Kau tahu jika Hinata dan Naruto--"

"Aku tahu!"

Jelas, dengan jelas Sasuke tahu keduanya sedang menjalin hubungan. Namun apa salahnya jika Sasuke menginginkan Hinata, satu dari sekian banyak hal baik yang terjadi dalam hidup Naruto. 

Mencintai LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang