SAKIT HATI DUA KALI

3 1 0
                                    

BAB 8

SAKIT HATI DUA KALI

Hari Selasa malam rabu pun tiba hari yang saat itu aku memberitahu ke mas reza bahwa malam ini Irfan akan kerumah ku, karena kemarin setelah keributan kecil di rumah ku aku lupa untuk memberitahu mas reza bahwa irfan dan keluarga sudah datang kesini, namun masih bisa di cegah dan di tolak apa yang menjadi niatanya karena ayah ku juga menginginkan reza yang menjadi menantunya bukan irfan dan keputusan yang aku ambil saat ini menurut ayah ku adalah keputusan yang sangat tepat, mas reza memang sehabis magrib tadi sudah menelphone ku untuk memberitahu bahwa ia akan segera kerumah ku namun aku menolak dan menyuruh mas reza untuk tidak datang karena kau sudah menjelaskan nya via telephone tadi dan ia juga mengerti, dan ia malah menyuruh ku untuk beristirahat karena tanggal pernikahan aku dengan nya sudah hampir dekat dan kurang 4 hari lagi makanya kita memilih untuk tidak bertemu dulu hanya untuk hal - hal sepele yang sekira masih bisa di bicarakan lewat telephone maka aku akan berkomunikasi apa pun yang terjadi dengan ku akan ku komunikasikan denganya

Hari nyatanya berlalu begitu cepat waktu pun seoalh juga berputar begituh cepat tanpa terasa besok itu sudah hari H nya pernikahan Kanaya dan Reza sedari pagi tadi sudah banyak saudara - saudara dari Ayah dan Ibunya Kanaya yang membantu persiapan pernikahan mereka, sempat Arsyilla adiknya irfan pun hadir tadi pagi untuk memeberikan sepotong surat dan satu buah kado yang irfan siapkan untuk nya memang sengaja Arsyilla memberikanya hari ini karena ia takut Kanaya kepikiran kakaknya datang yang menginginkan merusak pernikahanya dan Arsyilla pun juga menyampaikan bahwa irfan tidak akan mengganggu pernikahanya apalagi sampai merusaknya karena irfan besok pun sudah berangkat kembali ke Belanda dan baru akan pulang kembali 1 tahun lagi seelah kontrak pekerjaanya sudah selesai

Pukul 15 : 00

Saudara - saudara yang sedari pagi sudah memasak untuk mempersiapkan pengaijain pengantin yang di laksana kan sore ini setelah bagda ashar semuanya pun sudah rampung di kerjakan dan sudah selesai semua baik dekorasi sampai masakan dan snack snack kecil pun sudah siap semua nya, ibu - ibu pengajian pun sudah berkumpul dan memang keluarga ku tidak mengundang begituh banyak orang karena kami juga takut menularnya virus covid 19 tersebut, keluarga kami juga melaksanakan acara pengajian itu dengan protocol kesehatan yang di anjurkan pemerintah daerah kami tinggal dan pengajian itu juga tidak berlangsung lama hanya 30 menitan saja, dan acara tersebut di akhiri dengan aku yang meminta restu kepada kedua orang tua ku stelah itu doa bersama agar acara pernikahan kami berjalan lancer dan rumah tangga kami selalu di penuhi keberkahan nantinya

Setelah acara pengajian selesai aku pun langsng di ajak ke kamar ku bersama ibu ku dan disana aku di dandani oleh piñata riasnya mengunakan sanggul jawa dan ibu ku bilang kalau malam ini adalah malam midodareni adalah malam yang cukup panjang bagi kedua calon penggantin biasanya sicalon pngantin ini tidak boleh tidur dari jam 6 sore sampai jam 12 malam, aku di pakai kan kebaya yang di berikan oleh ibunya mas reza yang berwarna gold serta jarik yang berwana senada rasanya sudah tidak sabar untuk menunggu besok pagi dimana mas reza mengucapkan janji sehidup semati untuk bersama dengan ku dan membina rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahma bersama ku

Serangkaian acara utnuk hari ini pun sudah selelsai semuan dan jam di tangan ku pun sudah menunjukan pukul 23:58 aku pun bergegas untuk mengganti baju ku dan mencuci muka stelah itu aku istirahat karena esok adalah hari yang sangat bersejarah dan sacral bagi ku aku ingin aku terlihat frest di hari pernikahan ku besok, tapi ya itulah aku ketika aku sudah di tempat tidur ku malah rasa kantuk ku pun hilang bertukar dengan mata yang sulit di ajak tidur dan memikirkan hal - hal yang seharusnya tidak aku pikirkan, aku memang memiliki kebiaasaan jika ada hal yang aku takutkan atau aku pikirkan aku jadi sulit sekali untuk tertidur sampai akhirnya aku memberanikan diri sudah jam 02:30 aku melephone mas reza, reza pun terkejut disaat tidur pulas nya ia terbangun dengat kagetnya ia berpikiran bahwa ia di telephone oleh pasienya yang di jakarta nyatanya setelah ia melihat panggilanya adalah Kanaya yang sampai jam segituh ia belum bisa tertidur

" Jodoh pasti Bertamu "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang