Dua (Revisi)

78.5K 6.1K 59
                                    

Jangan Lupa Follow Author
Dan Ig Author juga @widyaarrahma20_
selamat membaca








Nazra memilih untuk langsung masuk kedalam kamar, punggungnya sudah pegal karna 3 jam ia duduk didalam bis .

Melihat kasur Nazra seperti melihat uang jutaan disana ia langsung menghampiri dam meloncat keatasnya hingga posisinya sekarang tengkurap memeluk Guling yang ia Rindukan itu.

Setelah 10 menit menikmati rebahannya Nazra kembali berdiri menuju Lemari dan mengambil baju santainya lalu ia berjalan menuju kamar mandi dikamarnya untuk menyegarkan badan karna cuaca Asrama beda dengan Pesantrennya yang dingin .

Di Asrama sangat terik, hingga kadang Nazra memilih Berendam setengah jam dikamar mandi, berbeda dengan Pesantrenya yang didaerah pegunungan yang dingin sampai Nazra sering seharian tak mandi karna airnya seperti es batu

Baru saja ingin berendam Suara Ayahnya menggelegar dikamarnya

"NAZRA" panggil ayahnya untuk ke 3xnya krna Nazra sama sekali tak menjawab

"Iya kenapa ayah, jangan teriak Nazra belum budeg" ucap Nazra kesal tanpa membuka pintu kamar mandi

"Kamu lagi ngapain, ayah panggil 3x kamu gak nyaut"

"Aku lagi panjat pinang di kamar mandi yah" teriak Nazra membuat Bagas hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap perempuan dirymah ini sama semua, hanya anak lakilakinya saja yang dingin

"Jangan lama lama mandinya, Ayah mau ajak kamu pergi" ucap Bagas

"Nazra gak mandi, Nazra lagi makan krupuk yah" teriak Nazra lagi diakhiri tawanya yang renyah itu

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Nazra telah selesai melakukan Ritualnya terhitung dari ia masuk ke kamar mandi hingga berganti baju ia sudah menghabiskan 45 menit.

Nazra keluar kamar dengan Baju stelan Tunik warna abu abu dan rok levis berwarna biru dongker dan jilbab Motiv biru dongker

Ia menemui Bagas yang biasanya sore begini sedang menyapu halaman deoan yang penuh dengan tanaman milik Bundanya

Benar saja lelaki berkaos khas TNI AL itu sedang memegang sapu lidi yang ia gerakan seraha hingga membawa sampah daun yang berserakan dihalaman rumahnya

"Ayah mau ajak Nazra kemana ?" Tanya Nazra didepan pintu

"Telat ayah baru pulang dari acara tadi, ada latihan menembak untuk anak perempuan, tapi kamu enak enakan makan krupuk sambil berendam ya udah Najla yang ayah ajak dan udah selesai 5 menit yg lalu"

"Wow keajaiban Ayah ngomong panjang" teriak Nazra membuat Beberapa Tentara yang sedang berolahraga sore meliriknya

"Nazra jaga suara kamu nak"

"Hehehe soalnya tumben ayah ngomong banyak" jawab Nazra dengan cengirannya

"Mba Nazra tadi aku latihan menembak sama ayah" ucap Najla dg sombong

"Bodo amat, mba gak suka menembak, mba maunya ditembak wlee" ucap Nazra pada Adikya sambil menjulurkan lidahnya

"Oh mba mau Najla tembak, ayo sini" ucap Najla memperagakan tangannya seolah mmegang pistol dan mengarahkan pada Nazra

"Ya iyalah masa cewe nembak, gaada harga dirinya, cewe tuh ditembak Najla" ucap Nazra mencengkram tangan Najla yang mengara padanya

"Ih ko jadi kesitu, bukan Nembak cowo mba" ucap Najla kesal

"Terus mau nembak apa ? Nembak kegebog (pohon pisang) ?" Tanya Nazra dengan tangan yang sudah disilangkan didadanya sambil menyender ke pintu

"Nembak Pelakor" ucap Najla sarkas membuat Nazra tertawa keras

Sementara Bagas melihat dua anak perempuannya itu hanya bisa tersenyum hangat, inilah yang ia inginkan pada ketiga anaknya, tak ada permusuhan, perdebatan atau apapun itu.

Hanya kehangatan dalam keluarga

Tak lama seorang lelaki datang dengan seragam SMA nya

"Assalamualaikum loh mba Nazra udah pulang ?" Tanya Lelaki bernama Zulfi yang merupakan adik bungsu dari Nazra. Sekarang dia menempuh pendidikan SMA tepatnya kelas 1 SMA

Kalau kalian bingung nih Author jelasin. Nazra kelas 3 MA, Najla kls 2 SMK sementara Zulfi kelas 1 SMA

Mereka hanya berjarak 1,5 tahun saja

Nazra terkekeh mendengar ucapan adik lelakinya itu

"Waalaikumussalam Belum ini bayangannya mba Nazra" ucap Nazra menyambut uluran tangan dari Zulfi

"Dek ko kamu tambah item sih ?" Ucap Nazra setelah Zulfi menyalaminya dan sekarang sedang menyalami ayahnya

Zulfi si kulkas hanya menhendikan bahunya

"Idih dasar kulkas" cibir Nazra

"Tau tuh mba kalo mati lampu pasti Zulfi gak kelihatan, malah kaya baju malayang hahaha" ucap Najla diakhiri tawanya bersama Najla

Pemandangan 2 putri dari panglima terhormat diAsrama membuat beberapa Tentara kagum pada mereka.

Tak jarang mereka banyak yang menanyakan pada Bagas apakah salah datu putrinya sudah memiliki calon

Terlebih Nazra yang memiliki paras Cantik, dengan wajah yang 70% mirip dengan Bagas, namun sifatnya 100 % mirip dengan Rina

Beberapa TNI tak segang menyatakan pada Bagas ingin menunggu Nazra lulus Pesantren dan ingin menjadikannya istri.

Namun baru beberapa bulan menyatakan itu tak jarang dari mereka malah sudah meminang wanita lain.

Bagas tak menganggap omongan mereka serius karna Bagas tau anak buahnya memang garang dilapangan namun receh ketika lingkungan










▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

segini dulu yah
Author usahain kalau up diatas 600 kata InsyaAllah

Jangan Lupa Vote dan Coment

Karna 1 Vote maupun Coment dari kalian itu sangat berarti buat Author

See you

KAPTEN AL (PUBLISH ULANG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang