4

29 6 0
                                    

Jam menunjukan pukul 06.19pm, Fiona baru saja tiba didepan gerbang rumahnya. Ia diantar 'kan oleh Raden benar-benar dengan aman dan selamat sampai rumahnya.

Pak Romlah selaku Pak Satpam membuka 'kan gerbang agar Raden bisa mampir terlebih dulu masuk kedalam rumahnya.

Rasa canggung menyelimuti diri Raden sendiri, tak enak juga jika tak mampir meskipun hanya sekedar berbicara sebentar.

Bunda Greya yang berada didalam rumahpun melihat dari dalam jendela, "anak gue cepet banget gedenya."

"Iyalah orang gue Ayahnya," tutur sang suami tak lain adalah Geovani.

"Udah sono samperin dulu," titah Geovani. Greya pun menuruti perintah sang suami, ia segera untuk keluar rumah bertemu Fiona dengan namja yang berada disampingnya itu.

"Malem tante," sapa Raden dengan sopan. Ia sedikit membungkuk 'kan badannya.

"Halo malem, ayo masuk ga enak dingin diluar," ajak Greya.

Greya jalan lebih dulu, dibelakang ada Raden bersama Fiona tengah mengikuti untuk masuk kedalam perkarangan rumah Fiona.

-----

Greya mempersilahkan duduk kepada Raden, oh ya Fiona sedang mandi. Ia mungkin akan mandi dengan kilat, apalagi jika sudah malam begini seperti mandi bebek.

Greya menatap Raden dari atas hingga bawah, ia tersenyum sendiri layaknya anak remaja.

"Bun jangan diliatin gitu, nanti sawan," kata Geovani. Geovani memang melihat segala pergerakan sang istri nya itu.

"Aneh aja pah, ko mau modelan sama kaya Fiona," ucap Greya terheran-heran sendiri.

Raden tersenyum canggung, ia menggaruk tengkuk' nya yang tak gatal "kita cuman temen doang kok Tante."

"Raden makasih," ucap Fiona tiba-tiba. Entah sejak kapan gadis yang berada didepannya itu sudah tampak rapih mengena 'kan baju tidur.

Oh ya, Ayah Geovani sudah pergi dari ruang tamu. Kini Geovani tengah mengerjakan pekerjaan kantornya itu di ruang kerja.

"Pulang sana udah malem," ujar Fiona, dia duduk bersebelahan dengan Bunda Greya.

Greya yang melihat kelakuan anaknya hanya melototi, sembari tersenyum canggung kepada Raden.

"Ah iya Tan, pamit ya udah malem juga." Ucap Raden. Ia mengambil jaket yang berada disampingnya itu.

"Sampein ke Om ya Tante," Greya mengangguk sembari tersenyum hangat.

"Hati-hati ya, Den."

Fiona hanya mengantarkan Raden hingga depan Gerbang, setelah Raden meninggalkan perkarangan rumahnya Fiona segera memasuki rumah dan masuk kedalam kamar untuk merebahkan dirinya.

------

Fiona baru saja beberapa detik yang lalu merebahkan dirinya sendiri, ia membuka ponsel ada nomor sosok yang asing bagi Fiona menurutnya.

Tanpa berpikir lama, Fiona pun langsung membalas pesan dari orang asing tersebut.

Tanpa berpikir lama, Fiona pun langsung membalas pesan dari orang asing tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fiona | Jisoo KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang