Selamat Membaca, Readers..
° ° ° °
"Lo kenapa bisa inget banget sama si Azzam?" Tanya Zenatha heran, dengan membersihkan make up di wajahnya.
"Gue kan udah bilang Zen, dia itu dulu terkenal banget, bahkan anak cupu yang di sekolah aja kenal dia." Balas Alista dengan gregetan. "Lagian lo aneh, bisa-bisanya gak tau siapa kak Azzam."
Zenatha terdiam. Bukan tidak tahu sih, lebih tepatnya tidak kenal.
"Ya gimana? semasa sekolah gue kan jarang masuk." Balas Zenatha.
Memang benar, semasa sekolah di SMA Brawijaya Zenatha jarang sekali berada di sekolah. Mengingat kesehatanya yang suka tiba-tiba menurun drastis. Maklum, dahulu Zenatha menderita penyakit gagal ginjal yang sekarang sudah di nyatakan sembuh karena seorang pendonor yang baik hati. Sampai saat ini Zenatha sama sekali belum mengetahui siapa malaikat penolongnya itu. Yang dia tahu hanyalah orang itu telah tiada.
"Tapi sekarang lo udah bener-bener sehat kan, Zen? Setelah operasi itu lo gak ngerasain sakit apa-apa lagi, kan?" Tanya Alista memastikan. Dahulu Zenatha sempat di nyatakan tidak bisa hidup lebih lama, namun ternyata Tuhan memiliki jalannya sendiri.
"Gue udah gak kenapa-kenapa, Lita." Bales Zenatha tersenyum dan tak lama memutuskan untuk memeluk sahabatnya itu.
"Oh iya, gimana ceritanya lo bisa ngekost di kostan milik ayahnya kak Azzam?" Tanya Alista. "Dia semakin ganteng juga ya, Zen?"
"Mana gue tau, dia yang dulu aja gue gak tau seganteng apa." Balas Zenatha sedikit sewot. "Gue bisa ngekost di
sini sebenernya iseng-iseng aja orang gue ketemu nih kampung secara kebetulan, eh gak taunya ada si Azzam di dalemnya.""Dari tadi sa si sa si aja lo." Balas Alista. "Dia itu Kakak kelas harus sopan dong, lo."
"Dulu Kakak kelas sekarang seangkatan. Beda cerita lah, Ta." Balas Zenatha tidak mau kalah.
Alista yang mendengar itu memutuskan untuk tidak menjawab dan kembali menyibukkan dirinya dengan menyisir rambut miliknya.
Setelah membicarakan berbagai hal yang panjang kali lebar sejak tadi, setelahnya mereka memutuskan untuk tertidur. Walaupun besok tidak ada jadwal pagi.
****
Setelah beberapa hari mencari informasi tentang keberadaan Zenatha kepada orang-orang yang di pikirnya memiliki hubungan dengan adiknya itu, saat ini Milla telah berada di kediaman seorang Alista. Ya, sejak dirinya tahu jika Alista telah kembali ke Indonesia, dia tidak perlu pusing-pusing lagi mencari keberadaan Zenatha, karena Alista pasti tahu.
Kayla yang juga memiliki kedekatan yang cukup akrab dengan Milla, menyambut Kakak dari Zenatha itu dengan sangat ramah. Bahkan Milla tidak berpikir dua kali untuk menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi terhadap keluarganya. Tentu saja hal itu membuat Kayla merasa heran seheran-herannya.
"Jadi Papa kamu sekarang udah menikah lagi sama sekretaris nya dulu?" Tanya Kayla dengan ekspresi kesal.
Milla mengangguk. "Iya Tan dan sekarang keadaannya begitu rumit bahkan Zenatha sampai tidak mau tinggal bersama lagi."
"Terus di mana Zenatha tinggal sekarang?" Tanya Kayla.
Milla menggelengkan kepalanya. "Aku juga belum tau, maka dari itu aku ke sini siapa tau Lita atau Tante tau."
"Tante gak tau Mil, tapi pasti Lita tau soalnya sekarang dia lagi sama Zen." Balas Kayla. "Kamu bisa tunggu di sini dulu Mil, paling bentar lagi anaknya pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENATHA [ On Going ]
Teen Fiction[ DON'T FORGET TO FOLLOW ME ] [ UPDATE TIDAK TENTU ] NOTE: BUDAYAKAN UNTUK MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN 💜 °°° Zenatha Kanaya Azathna, seorang gadis yang hidupnya selalu terlihat begitu tenang. Dia selalu di pandang buruk, karena perilakunya yang tid...